Beranda Gaya Hidup 7 Efek dari Minum Kopi Setiap Hari, Baik atau Buruk?

7 Efek dari Minum Kopi Setiap Hari, Baik atau Buruk?

2095

KUBUS.ID — Minum kopi setiap hari sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Dampak rutin minum kopi bisa signifikan bagi kesehatan tubuh. Mulai dari manfaat kesehatan hingga potensi risiko.

Tahukah detikers apa saja yang terjadi pada tubuh jika kamu rutin mengonsumsi kopi? Yuk simak ulasan mengenai minuman berkafein ini dalam mempengaruhi tubuh.

Efek dari Minum Kopi Setiap Hari

1. Mendukung Kesehatan Otak

Setelah minum kopi atau kafein apa pun, kita mungkin akan merasa lebih terjaga. Menurut laporan 2015 dalam Practical Neurology, dalam jumlah sedang, kopi bisa membantu fokus dan mencegah rasa kantuk.

Pendiri dan CEO NY Nutrition Group dan penulis The Core 3 Healthy Eating Plan, Lisa Moskovitz, RDN, mengungkapkan bahwa kafein mengikat reseptor di otak untuk memblokir rasa lelah.

Selain itu, kopi juga mendukung fungsi kognitif dan memori. Hasil dari meta-analisis Juni 2017 di Clinical Nutrition, menunjukan minum 1-2 cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan tingkat yang lebih rendah dari demensia, Alzheimer, serta penurunan gangguan kognitif lainnya.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna memahami cara kafein dan kopi secara khusus bekerja di otak sepenuhnya.

2. Membantu Memberi Perlindungan pada Jantung

Efek minum kopi setiap hari selanjutnya yaitu mungkin disertai manfaat untuk melindungi jantung.

Menurut studi Circulation: Heart Failure Februari 2021, setidaknya minum 1 cangkir kopi berkafein sehari dikaitkan dengan lebih rendahnya insiden gagal jantung.

Tapi, ada jenis kopi yang diminum mempengaruhi kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan kalau jenis kopi yang tidak disaring, mungkin tidak bisa melindungi kesehatan jantung.

Misal, dalam sebuah studi tahun 2020 di European Journal of Preventive Cardiology, menyebut orang dewasa berusia di atas 60 tahun yang minum kopi tanpa saringan berisiko lebih tinggi meninggal karena penyakit jantung atau stroke.

Hal ini terjadi jika dibandingkan teman-teman mereka yang minum kopi, dengan saringan atau tidak minum kopi sama sekali.

3. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Kopi juga memiliki pengaruh pada kadar kolesterol. Diterpen adalah zat berminyak dalam kopi, yang bisa menghambat kemampuan alami tubuh untuk memproses dan menghilangkan kolesterol.

“Meskipun penelitian ini sebagian besar masih dalam tahap studi skala kecil, kami melihat lemak dalam biji kopi, utamanya cafestol dan kahweol (senyawa dalam minyak kopi), bisa menyebabkan peningkatan kolesterol, terutama LDL atau kolesterol ‘jahat’,” ungkap Kylene Bogden, RDN, salah satu pendiri FWDfuel.

Namun, dosis diterpena tergantung dari seberapa banyak kopi yang diminum dan bagaimana seseorang menyeduhnya.

Salah satu penelitian tahun 2018 oleh C Condon, dkk, yang dimuat dalam Heart, menemukan kaitan dengan kolesterol tinggi pada orang yang minum 4 atau lebih porsi kopi sehari.

Diterpen lebih banyak ada pada kopi yang tidak disaring, seperti French press jika dibandingkan dengan kopi yang disaring.

“Saat kopi melewati penyaring kertas, minyak tidak akan masuk ke cangkir kalian,” ujar Bogden.

Bagi kamu yang punya riwayat kolesterol tinggi atau masalah jantung, sebaiknya mungkin menghindari jenis kopi yang tidak disaring (setidaknya membatasi seberapa banyak kamu meminumnya).

4. Meningkatkan Tekanan Darah

Menurut Bogden, kafein bisa mempersempit pembuluh darah, sehingga mungkin meningkatkan tekanan darah dalam 30 menit pertama setelah dikonsumsi.

Walaupun tidak sepenuhnya dipahami mengapa ini terjadi, menurut satu hipotesis kafein menghalangi hormon yang memperlebar arteri. Ditambah lagi, tampaknya efek ini kurang umum terjadi pada orang yang sering minum kopi.

“Jika kamu peminum kopi rutin, kamu mungkin akan mengembangkan toleransi terhadap efek kafein yang bisa meningkatkan tekanan darah,” kata Lisa Moskovitz.

Namun, Bogden berpendapat bahwa masih banyak orang lain terutama mereka yang stres kronis, yang mengalami efek sebaliknya. Hal ini terjadi karena kafein dapat memicu pelepasan lebih banyak hormon stres.

Memang, kafein bisa mengaktifkan “kelenjar adrenal untuk menghasilkan lebih banyak adrenalin, yang bisa meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah,” ungkap Bogden.

5. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Kecintaan terhadap kopi kerap dikaitkan dengan umur panjang dan lebih rendahnya kemungkinan mengalami kesehatan kronis.

“Biji kopi adalah sumber antioksidan penting yang dapat melawan penyakit,” kata Moskovitz.

menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan, konsumsi kopi dalam jumlah sedang atau 2-5 cangkir per hari telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, depresi, dan kematian dini.

Namun, ada sejumlah faktor tambahan signifikan yang berperan dalam persamaan yakni genetika dan kebiasaan gaya hidup.

Misalnya, beberapa manfaat kesehatan jangka panjang dari kopi mungkin tidak ada artinya, jika seseorang menambahkan terlalu banyak gula ke dalam kopi.

“Meskipun beberapa sendok makan krimer dan beberapa sendok teh gula tidak berbahaya, kalau kamu mengonsumsi beberapa porsi masing-masing setiap hari, jumlahnya bisa bertambah seiring waktu,” kata Moskovitz.

Dalam jangka panjang, asupan gula yang berlebihan akan menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan, penambahan berat badan, diabetes, hingga penyakit hati berlemak.

Menurut Harvard Health Publishing, semua penyakit tadi berkorelasi dengan risiko lebih besar terkena serangan jantung dan stroke.

6. Mengganggu Tidur

Salah satu alasan orang suka minum kopi adalah karena kafein dalam kopi bisa membantu melawan rasa lelah (dalam jumlah kecil).

Namun menurut Mayo Clinic, kelebihan stimulan atau lebih dari 4 cangkir kafein sehari juga bisa menyebabkan insomnisa, kegelisahan, kegugupan, dan jantung berdebar-debar.

“Tidur pasti terganggu akibat asupan kafein, bahkan ketika dikonsumsi di pagi hari,” ungkap Bogden.

Alasan pertama yaitu berkaitan dengan genetika, Ini menentukan kemampuan seseorang untuk memetabolisme kafein secara efektif.

Faktor kedua adalah usia. Kemampuan seseorang untuk mendetoksifikasi seiring bertambahnya usia menjadi kurang efisien. Hal ini berperan dalam pengaruh kafein terhadap tidur.

7. Mungkin Mengalami Ketergantungan Kafein

Kafein mirip seperti obat lain termasuk nikotin atau alkohol. Jadi, semakin banyak dikonsumsi, maka semakin banyak pula yang bisa ditoleransi oleh tubuh, semakin banyak pula yang kamu butuhkan untuk mencapai efek yang diinginkan.

“Salah satu alasan mengapa kafein begitu menarik adalah karena bagaimana dia membuat kita merasa produktif, energik, waspada, dan termotivasi,” kata Moskovitz.

Ia menambahkan, jika kamu tidak nyaman bergantung pada kafein, kamu bisa mengurangi ketergantungannya.

“Kamu bisa menurunkan kekebalan tubuh, atau toleransi, dengan menghentikan konsumsi kopi secara perlahan,” saran Moskovitz.

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini