KUBUS.ID – BPBD Kabupaten Trenggalek mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Kata Kalaksa BPBD Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi Admono, sesuai prakiraan dari BMKG bahwa saat ini sudah memasuki cuaca ekstrem, sehingga di beberapa wilayah di Trenggalek rawan terjadi bencana, seperti tanah longsor, kekeringan, hingga banjir.
Data yang masuk di BPBD Kabupaten Trenggalek, ada jembatan putus terjadi di Tawing, Munjungan, Trenggalek imbas hujan deras. Sementara itu, ada 70 desa di 14 kecamatan yang masih terdampak kekeringan.
“Kekeringan ada di 70 desa yang tersebar di 14 kecamatan di Trenggalek. Sedangkan ada titik lain yang longsor, hingga jembatan putus, seperti di Tawing, Munjungan,” kata Stefanus.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Trenggalek terus melakukan distribusi air bersih di wilayah terdampak kekeringan. BPBD juga berkomunikasi dengan stakeholder untuk antisipasi adanya bencana hidrometeorologi, seperti perabasan pohon yang berpotensi roboh ke jalan.
“Kami juga kolaborasi dengan TNI, Polri, dan relawan untuk distribusi air di wilayah kekeringan. Selain itu, juga komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk perabasan pohon,” tambahnya.
Stefanus mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan pembersihan saluran irigasi atau got, untuk mencegah bencana banjir di Trenggalek.(slv)