Kesehatan mental seringkali menjadi aspek yang luput dari perhatian seorang ibu. Padahal, pentingnya kesehatan mental ibu adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan. Lalu, bagaimana cara mengenali tanda-tanda awal agar kita dapat segera melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan, seperti melakukan skrining kesehatan mental?
Menurut pendiri Health Collaborative Center (HCC), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, terdapat dua jenis tanda awas yang perlu dipahami, yaitu tanda subyektif dan tanda obyektif.
2 tanda awas kesehatan mental
1. Tanda obyektif
Menurut Ray, tanda obyektif adalah tanda yang dapat dilihat dan diamati oleh orang lain. Gejala ini biasanya lebih mudah dikenali dan ditangani karena sifatnya yang terlihat jelas. Contohnya, seseorang yang mulai mengurung diri, mengubah pola pergaulan, atau menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya, seperti sering merasa kelelahan tanpa sebab yang jelas.
2. Tanda subyektif
Berbeda dengan tanda obyektif, tanda subyektif seringkali tersembunyi dan sulit dikenali. Inilah yang kerap menjadi pemicu awal gangguan kesehatan mental yang dikenal sebagai psikosomatis.
Psikosomatis adalah gangguan fisik yang sebenarnya disebabkan oleh stres atau tekanan psikologis. Misalnya, seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan jiwa, kadang-kadang memunculkan gangguan pada sistem pencernaan seperti sakit perut, perut kembung, asam lambung naik, dan gejala seperti GERD.
Tidak hanya sakit perut, stres juga bisa mengakibatkan sakit kepala, pandangaan buram, hingga naiknya tekanan darah. Hal tersebut membuat tanda subjektif lebih sulit dikenali karena tidak dapat dilihat orang lain dan kerap disangka sebagai penyakit.
Sumber: Kompas.com