KUBUS.ID – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Blitar masih tergolong tinggi meskipun mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi balita stunting di Kabupaten Blitar berada di angka 16,1 persen.
Pada tahun 2023, prevalensi stunting berada di angka 20,3 persen, dan itu mengartikan angka prevalensi stunting di Kabupaten Blitar mengalami penurunan. Berdasarkan evaluasi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, sejumlah tantangan yang dihadapi dalam rangka penurunan angka stunting diantaranya pola asuh dalam pemberian nutrisi ibu hamil maupun anak.
Miftahul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dinas kesehatan Kabupaten Blitar, mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah pola asuh dan kesehatan anak-anak yang masih sering terganggu. Masih banyak orang tua atau pengasuh anak memberi makan anaknya terlalu banyak karbohidrat dibandingkan protein.
“Padahal, pertumbuhan anak membutuhkan lebih banyak protein daripada karbohidrat,” sambungnya.
Selain itu, ada hal yang perlu ditingkatkan adalah pemahaman dan pengetahuan para pengasuh anak yang meliputi orang tua, keluarga, maupun lingkungan terkait akses pelayanan kesehatan yang perlu digencarkan.
Ia berharap sosialisasi yang digencarkan dan memperkuat pelayanan fasilitas Kesehatan mulai posyandu hingga Puskesmas dapat menurunkan angka stunting. Pihaknya menargetkan angka stunting 2025 bisa sampai angka 14 persen. (nhd)