Beranda Jawa Timur Pemkot Kediri Perkuat Kemitraan Lintas Sektor untuk Eliminasi ATM 2030

Pemkot Kediri Perkuat Kemitraan Lintas Sektor untuk Eliminasi ATM 2030

105

KUBUS.ID – Dalam rangka memperkuat komitmen pencegahan dan penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM), Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar pertemuan penguatan forum kemitraan. Kegiatan ini digelar di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri, Kamis, (19/6/2025). Kegiatan ini sebagai bagian dari langkah strategis menghadapi target eliminasi ATM pada tahun 2030.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muh. Fajri Mubasysyir mengatakan upaya pencegahan maupun penanggulangan penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB) dan Malaria membutuhkan peran lintas sektor. Sesuai dengan amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang pelaksanaan strategi nasional eliminasi Tuberkulosis, bahwa kegiatan tersebut membutuhkan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah, koordinasi percepatan penanggulangan TBC dan peran serta masyarakat.

“Kita harus meningkatkan jejaring dan kemitraan serta kolaborasi agar ATM ini bisa kita tanggulangi bersama sehingga eliminasi TBC Tahun 2030 bisa terealisasi,” kata Fajri, Kamis (19/6/2025).

Temuan kasus HIV/AIDS, TBC dan Malaria di Kota Kediri Tahun 2025 sampai dengan triwulan I, Dinas Kesehatan mencatat jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 2.780 dengan rincian 2.247 penderita HIV dan 533 penderita AIDS. Sementara, TBC sebanyak 393 penderita dan kasus malaria yakni 1 penderita.

“Ini data kumulatif karena penderita HIV/AIDS tidak bisa sembuh maka tidak bisa dibuat data kasus baru per tahun. Sedangkan untuk kasus malaria yang kita tangani bukan berasal dari Kota Kediri. Artinya kasus ini import dimana penderitanya terkena virus malaria dari luar wilayah Kota Kediri,” tuturnya.

Terkait layanan kesehatan di Kota Kediri, hampir semua rumah sakit dan puskesmas di Kota Kediri membuka layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS, pengobatan TBC dan Malaria. Namun masih ada tantangan untuk penanganan kasus tersebut. Di antaranya masih ada stigma negatif kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Kota Kediri serta belum semua ODHIV yang ditemukan memulai pengobatan ARV.(atc/slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini