KUBUS.ID – Maraknya kasus penelantaran bayi di berbagai daerah menjadi keprihatinan banyak pihak. Pengamat pendidikan sekaligus Wakil Rektor I (Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Teknologi Digital) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Akhsanul In’am, Ph.D., menekankan bahwa persoalan ini seharusnya tidak hanya difokuskan pada mencari siapa yang bersalah, melainkan lebih kepada menemukan solusi yang tepat dan berkelanjutan.
“Mencari siapa yang salah bukan jalan keluar. Yang lebih penting adalah kita fokus mencari solusi,” ujar Prof. In’am.
Menurut Prof. In’am, dari sisi Pendidikan implementasi ajaran agama dan pembelajaran reproduksi sangat penting. Ia menilai bahwa pemahaman agama selama ini cenderung hanya sebatas pengetahuan, bukan sebagai nilai hidup yang harus diimplementasikan dalam keseharian.
Ia menyayangkan tidak adanya pendidikan reproduksi yang diajarkan secara sistematis di sekolah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama di tengah derasnya arus informasi dari media sosial yang bebas diakses.
“Remaja sekarang bisa melihat apa saja dari media sosial. Tanpa edukasi dan penangkal yang tepat, mereka cenderung mencoba tanpa tahu akibatnya,” tambahnya.
Selain pendidikan di sekolah, Prof. In’am juga menyoroti peran penting orang tua dalam membentuk karakter anak. Ia menekankan bahwa waktu yang dihabiskan anak lebih banyak di rumah daripada di sekolah, sehingga tanggung jawab orang tua tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh lembaga pendidikan formal.
Ketidakhadiran peran orang tua, menurutnya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bagi keluarga dengan ekonomi rendah, orang tua terpaksa bekerja seharian demi memenuhi kebutuhan. Sementara pada keluarga dengan ekonomi tinggi, gaya hidup sosialita kadang membuat perhatian terhadap anak menjadi minim.
Sebagai solusi, Prof. In’am mendorong adanya kolaborasi nyata antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak, terutama dalam membentuk karakter dan akhlak. Ia juga menekankan pentingnya peran ibu dalam memberikan arahan yang jelas kepada anak-anak, khususnya tentang hal-hal yang harus dihindari demi masa depan mereka. (rif)