Beranda Jawa Timur Temuan Makanan Basi dan Kasus Keracunan, Dua Sekolah di Kota Batu Hentikan...

Temuan Makanan Basi dan Kasus Keracunan, Dua Sekolah di Kota Batu Hentikan Program Makan Bergizi Gratis

205
Sumber Ilustrasi : detik

KUBUS.ID – Sejumlah sekolah di wilayah Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat temuan makanan basi dan perlengkapan makan yang tidak higienis. Bahkan, belasan siswa sempat dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Dua sekolah yang telah resmi menghentikan distribusi MBG adalah SMA Negeri 1 Batu dan SMP Negeri 1 Batu. Kepala SMA Negeri 1 Batu, Anto Dwi Cahyono, mengonfirmasi bahwa temuan makanan tidak layak konsumsi terjadi pada Kamis (25/9/2025). Saat itu, lauk dan sayur yang diterima sekolah dalam kondisi basi, sedangkan wadah makanan (ompreng) tercium bau amis dan tidak steril.

“Untuk menjaga keselamatan siswa, kami hentikan distribusi MBG sejak hari ini,” ujar Anto. Ia juga mengungkap bahwa di sekolah lain dalam wilayah yang sama, termasuk SMPN 1 Batu, ditemukan kasus serupa, bahkan hingga menyebabkan keracunan.

Anto menjelaskan, sekolahnya baru menerima paket MBG sejak 18 September 2025. Makanan tersebut berasal dari salah satu dapur milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Ia juga menyebut telah menerima informasi bahwa dapur SPPG tersebut untuk sementara waktu dihentikan operasionalnya. Artinya, semua sekolah yang disuplai oleh dapur tersebut tidak akan menerima MBG hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Meski demikian, Anto mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah sekolah yang selama ini dilayani oleh dapur tersebut. Ia yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri se-Kota Batu, menyayangkan kejadian tersebut dan meminta pihak penyedia makanan untuk lebih teliti dalam menjaga kualitas makanan sebelum didistribusikan ke siswa.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Batu, Tatik Ismiati, enggan memberikan komentar terkait kasus keracunan yang dialami siswanya. Ia hanya menyatakan bahwa permasalahan tersebut telah dibahas bersama pihak-pihak terkait. (Jatimtimes – rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini