KUBUS.ID – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri, KH Abu Bakar bin Abdul Djalil (Gus Ab), menyoroti maraknya kasus pencurian di masjid dan musala dalam beberapa hari terakhir. Ia mengimbau takmir masjid untuk meningkatkan pengawasan serta mendorong penggunaan sistem donasi digital sebagai langkah preventif.
“Ini peringatan bagi kita semua. Mungkin pelaku mengalami masalah ekonomi, tapi mencuri di rumah ibadah tidak bisa dibenarkan,” ujarnya.
Menurut laporan Gatekeeper Radio ANDIKA, beberapa masjid dan musala di wilayah Kediri dilaporkan kehilangan kotak amal hingga peralatan elektronik seperti amplifier. Kasus-kasus tersebut terjadi dalam waktu berdekatan, memunculkan kekhawatiran di kalangan pengurus tempat ibadah dan masyarakat sekitar.
Gus Ab menilai, lemahnya pengawasan dan kurangnya sistem keamanan bisa membuka peluang bagi pelaku untuk memanfaatkan situasi. Ia menegaskan perlunya evaluasi dari takmir masjid dalam mengelola dana dan menjaga fasilitas.
“Sebaiknya isi kotak amal diambil secara rutin, minimal seminggu sekali. Jangan dibiarkan terlalu lama karena bisa mengundang pencuri,” jelasnya.
Ia juga mendorong penggunaan QRIS untuk menggantikan kotak amal fisik. Menurutnya, sistem digital dapat mengurangi risiko pencurian sekaligus meningkatkan transparansi.
“QRIS adalah solusi modern. Jamaah tetap bisa berinfak tanpa uang tunai, dan keamanan lebih terjamin,” tambahnya.
Tak hanya kepada pengurus masjid, ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap keamanan lingkungan masjid. Partisipasi aktif warga dalam melapor dan menjaga ketertiban dinilai sangat penting.
“Kita semua bertanggung jawab menjaga tempat ibadah. Jangan hanya mengandalkan takmir,” pungkasnya.(slv)