Kediri, (KUBUS.ID) – Lonjakan aktivitas perjalanan saat musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi fenomena tahunan. Data Kementerian Perhubungan mencatat, pergerakan masyarakat pada periode libur panjang bisa meningkat hingga 30–40 persen dibanding hari biasa. Kondisi ini menuntut kesiapan ekstra, baik dari sisi perencanaan perjalanan maupun kesadaran akan faktor keselamatan.
Pakar keselamatan transportasi menegaskan, sebagian besar insiden saat liburan bukan disebabkan faktor tak terduga, melainkan kurangnya persiapan. Karena itu, masyarakat perlu memahami langkah-langkah praktis agar liburan tetap aman, nyaman, dan berkesan.
Perencanaan Jadi Kunci Utama
Perjalanan yang aman berawal dari perencanaan matang. Menentukan jadwal keberangkatan, rute perjalanan, hingga tempat menginap sejak awal dapat mengurangi risiko kelelahan dan stres di perjalanan. Masyarakat juga disarankan menghindari jam-jam puncak jika memungkinkan.
Bagi pengguna kendaraan pribadi, pengecekan kondisi kendaraan menjadi hal wajib. Rem, ban, lampu, dan mesin harus dipastikan dalam kondisi prima. Data Korlantas Polri menunjukkan, lebih dari 60 persen kecelakaan saat libur panjang dipicu faktor kendaraan dan kelelahan pengemudi.
Waspada, Tanpa Mengurangi Kenyamanan
Keamanan diri dan barang pribadi tetap perlu diperhatikan, terutama di lokasi wisata yang padat. Wisatawan disarankan membawa barang seperlunya dan menyimpannya di tempat yang mudah diawasi. Penggunaan tas antimaling dan dompet terpisah untuk dokumen penting dinilai efektif mengurangi risiko kehilangan.
Untuk keluarga yang membawa anak-anak, komunikasi menjadi kunci. Mengenalkan anak pada identitas diri dan nomor kontak darurat dapat membantu mengantisipasi situasi tak diinginkan.
Jaga Kesehatan Selama Perjalanan
Liburan bukan alasan mengabaikan kondisi fisik. Aktivitas berlebih tanpa istirahat cukup justru bisa mengganggu kenyamanan perjalanan. Masyarakat dianjurkan menjaga pola makan, minum cukup air, dan menyesuaikan agenda wisata dengan kemampuan tubuh.
Membawa obat-obatan pribadi dan perlengkapan kesehatan sederhana juga dinilai penting, terutama bagi lansia dan anak-anak.
Bijak Memilih Transportasi
Penggunaan transportasi resmi dan berizin menjadi salah satu faktor penentu keselamatan. Penumpang angkutan umum diimbau mematuhi aturan keselamatan, seperti penggunaan sabuk pengaman dan mengikuti arahan petugas.
Sementara itu, pengendara pribadi disarankan beristirahat setiap dua hingga tiga jam perjalanan guna menghindari kelelahan, yang kerap menjadi pemicu kecelakaan.
Teknologi sebagai Pendukung Keamanan
Di era digital, teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung keamanan liburan. Aplikasi navigasi membantu menghindari kemacetan, sementara fitur berbagi lokasi memudahkan pemantauan perjalanan oleh keluarga. Namun, masyarakat diimbau tidak berlebihan membagikan aktivitas liburan secara real time demi menjaga privasi.
Liburan Berkualitas Butuh Kesadaran
Liburan yang aman dan nyaman bukan semata tanggung jawab aparat atau penyedia jasa, tetapi juga kesadaran setiap individu. Dengan persiapan yang baik dan sikap disiplin, risiko selama perjalanan dapat ditekan.
Masyarakat diharapkan menjadikan keselamatan sebagai bagian dari budaya berlibur, sehingga momen liburan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga meninggalkan kenangan positif tanpa insiden.(adr)

































