Beranda Jawa Timur Wujud Empati Bagi Korban Bencana, Pemkab Kediri Tiadakan Pesta Kembang Api di...

Wujud Empati Bagi Korban Bencana, Pemkab Kediri Tiadakan Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru

35

Kediri (KUBUS.ID) – Pemerintah Kabupaten Kediri secara resmi mengumumkan tidak akan menggelar pesta kembang api pada malam pergantian tahun baru 2026. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk keprihatinan dan empati terhadap saudara sebangsa yang tengah tertimpa musibah bencana alam di beberapa wilayah Indonesia.

​Keputusan tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Pesta kembang api yang biasanya menjadi magnet massa di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), dipastikan ditiadakan tahun ini. ​Bupati Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito, menjelaskan bahwa keputusan ini didasari oleh kondisi duka yang menyelimuti masyarakat di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara akibat bencana alam yang terjadi baru-baru ini.

​”Tidak etis rasanya jika di saat ada saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang sedang berduka tertimpa bencana, kita di sini justru beruforia dan menggelar pesta kembang api yang mewah,” Kata Mas Dhito, Rabu (24/12/2025).

​Menurutnya, menjaga solidaritas dan tenggang rasa antar sesama warga negara jauh lebih penting dibandingkan sekadar perayaan tahunan yang bersifat hura-hura. ​Sebagai pengganti pesta kembang api, Pemerintah Kabupaten Kediri mengalihkan fokus kegiatan malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih bermakna dan religius. Pemerintah Kabupaten Kediri akan memfasilitasi gelaran doa bersama lintas agama dan istighosah.

​”Sebagai ganti pesta kembang api, kami akan menggelar doa bersama lintas agama dan istighosah. Kami ingin mengajak masyarakat Kediri untuk bersama-sama mendoakan para korban bencana agar diberikan kekuatan, serta berdoa agar bangsa Indonesia dijauhkan dari marabahaya di tahun yang baru,” tambah Bupati.

​Kegiatan doa bersama ini rencananya akan dipusatkan di kawasan Kabupaten Kediri dengan melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menjadi momentum refleksi diri bagi seluruh warga Kediri untuk menyambut tahun 2026 dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang lebih tinggi.(atc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini