KUBUS.ID – Orang tua balita perempuan 3 tahun, Taskim selaku ayah tiri korban tega melakukan penganiayaan hingga meninggal dunia, ternyata dikenal sebagai sosok temperamental. Warga Dusun Babaan Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem ini sempat beberapa kali diketahui warga sekitar kerap berkata kasar kepada sang ibu.
Dari informasi salah satu tetangga sekitar menyebutkan jika sebelum menikah dengan Novita pada Januari 2024 lalu, Taskim tinggal bersama dengan sang ibu di rumah yang kini menjadi lokasi penemuan jasad balita. Tetangga tersebut sempat mengetahui ibu Taskim mendatangi rumah Ketua RT setempat untuk melaporkan sang anak karena perlakuan kasar dan dirasa keterlaluan. Meski belum bisa menjelaskan secara pasti, ia dapat memastikan jika Taskim dikenal dengan sifat temperamental.
“Dulu ibunya (Taskim-red) sempat datang ke rumah Pak RT, lapor karena arogan,” katanya, Rabu (26/6/2024).
Ditanya soal keseharian dan pekerjaan Taskim, dia tidak mengetahui secara pasti karena Taskim kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Hal senada diungkapkan oleh KK, tetangga lainnya. Sejak Taskim dan Novita tinggal di rumah itu, dia belum pernah mengetahui apa pekerjaan dan keseharian dari pasangan tersebut. Bahkan saat hari raya Idul Fitri, hanya ibu Taskim yang ia temui di rumah.
“Tidak tahu ya, karena di sini orang pendatang semua, jadi kalau keluar masuk juga belum tahu. Mereka tertutup dengan lingkungan sekitar,” ucapnya.
Dia sangat menyayangkan dengan adanya kasus penganiayaan yang membuat balita 3 tahun harus meninggal dunia. Padahal menurut KK, sebelum meninggal sang balita kerap bermain ke rumahnya yang jaraknya berdekatan.
“Anak ini periang, tidak nakal. Mendengar dia meninggal saya sedih, karena juga punya anak kecil. Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi,” harapnya.(sya/adr)
