Beranda Jawa Timur Bagaimana Radio Bertahan di Era Disrupsi Digital? Begini Kata KPID Jatim

Bagaimana Radio Bertahan di Era Disrupsi Digital? Begini Kata KPID Jatim

821
Foto: kpid.jatimprov.go.id

KUBUS.ID – Hari ini, 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Dalam era disrupsi digital yang terus berkembang, Komisi Penyiaran Indonesia Derah (KPID) Jawa Timur mendorong industri radio untuk beradaptasi agar tetap bertahan.

Sundari, Koodinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jatim, mengungkapkan beberapa strategi kunci yang diperlukan untuk memastikan keberlangsungan radio di tengah kemajuan teknologi.

Pertama, Sundari menekankan pentingnya memperkuat konten lokal yang “hyper local” untuk memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat setempat.

“Konten lokal itu sangat dekat dengan emosional pendengar. Sehingga mampu mengikat radio dan pendengarnya,” urai Ndari, sapaan akrab Sundari saat On Air di Radio ANDIKA, Rabu (11/9/2024).

Selain itu, radio diharapkan memanfaatkan teknologi digital guna menjangkau audiens yang lebih luas. Keberadaan teknologi tidak terelakkan saat ini. Peningkatan kualitas siaran, kata Ndari, juga menjadi fokus utama. Konten radio harus dikemas dengan cara yang lebih menarik dan berbeda dari media lain.

“Radio akan menarik minat audiens jika bisa menghasilkan konten program yang kreatif”, terangnya.

Sundari menambahkan bahwa kolaborasi dengan tokoh publik atau potensi lokal yang bermanfaat bagi daerah juga sangat diperlukan. Contoh keberhasilan penerapan strategi ini dapat dilihat pada Radio ANDIKA, yang telah berhasil mempertahankan eksistensinya dengan mengikuti pendekatan tersebut.

“Menurut saya, Radio Andika cukup berhasil menerapkan strategi program berbasis citizen journalism, terbukti masyarakat percaya jika ada permasalahan lapornya ke Andika. Misal, listrik padam atau kemacetan jalan,” papar Ndari.

Terakhir, Sundari menyarankan agar insan radio selalu “open mind” alias terbuka terhadap perkembangan zaman. Konten yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan pendengar dan menjadi solusi, sehingga radio tetap dibutuhkan masyarakat.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini