KUBUS.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kediri, menggelar sosialisasi sistem keagenan korporasi bersama Puluhan Direktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) se-Kabupaten Kediri. Sosialisasi digelar di Fave Hotel Kediri.
Dalam sosialisasi tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan skema kerja sama keagenan korporosi manfaat program BPJS ketenagakerjaan. Mereka juga menjelaskan, bagaimana cara kerja sistem keagenan melalui aplikasi SIPP Mitra. Bumdesma bisa menarik para petani, pekerja toko, peternak, untuk masuk menjadi keanggotaan BPJS ketenagakerjaan melalui Bumdesma.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kediri, Muhamad Abdurrohman Sholi mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk memperluas jangkauan BPJS Ketenagakerjaan agar bisa mengcover semua masyarakat pekerja di pedesaan wilayah Kabupaten Kediri. Selain itu, langkah ini juga mendorong peningkatan pendapatan Bumdesma dan membentuk simbiosis mutualisme.
“Kami hadir dengan didukung bumdesma, untuk mengcover masyarakat pedesaan untuk bisa menjadi keanggotaan BPJS ketenagakerjaan, baik itu para petani, peternak, maupun pekerja toko,” kata Muhamad Abdurrohman Sholi, Senin(30/6/2026).
Sementara itu, Kepala Bidang Kerjasama dan Penataan Desa DPMPD Pemerintah Kabupaten Kediri, Muhammad Bastomi mengatakan, dia berharap dengan adanya kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, maka semua pekerja di desa bisa masuk menjadi anggota BPJS ketenagakerjaan, seperti para petani, petenak, dan perikanan. Karena selama ini yang masuk keanggotaan BPJS ketenagakerjaan hanya dari pengurus Bumdesma.
“Saya berharap, kedepannya tidak hanya pengurus bumdesma saja yang masuk keanggotaan BPJS ketenagakerjaan, tetap juga bisa mewadahi atau mensosialisasikan pada masyarakat pekerja di desa,” jelasnya.
Diketahui, Bumdesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) adalah lembaga ekonomi yang dibentuk oleh beberapa desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi yang berbasis pada potensi desa di antaranya, meningkatkan pendapatan desa melalui kegiatan ekonomi yang produktif, mengembangkan potensi desa, seperti pertanian, pariwisata, dan kerajinan.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan, mengembangkan kerjasama antar desa untuk meningkatkan ekonomi desa, dan meningkatkan kapasitas serta kemampuan masyarakat desa dalam mengelola usaha ekonomi.(atc/slv)