KUBUS.ID – Dampak kebijakan larangan wisuda atau purnawiyata pada jenjang SMA, sejumlah uang yang sudah dibayarkan ke sekolah dikembalikan.
Kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Kabupaten Tulungagung Agus Sugiarto, sebelum adanya surat edaran yang ditandatangani pada 6 Maret lalu, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim sudah mengimbau meniadakan wisuda.
“Sebelum nota dinas tanggal 6 Maret keluar, ada WA grup bahwa Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mengimbau meniadakan wisuda. Akhirnya keluar nota dinas bahwa semua SMA, SMK, SLB di wilayah Jawa Timur dilarang mengadakan wisuda atau purnawiyata,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, pihaknya melakukan koordinasi untuk meniadakan wisuda. Sementara pelepasan kelas XII nanti akan dilakukan dengan acara sederhana namun tetap berkesan.
Sesuai jadwal, acara pelepasan siswa dilaksanakan pada bulan Mei. Sehingga banyak sekolah yang sudah booking hotel untuk persiapan wisuda. Bahkan, sebagian siswa sudah ada yang membayar. Untuk itu, pihaknya mengembalikan semua uang yang telah dibayar siswa untuk kegiatan wisuda. Dia juga mengatakan akan mengemas ulang bagaimana kegiatan pelepasan nantinya dilakukan. Dengan catatan, tidak mewajibkan dan tidak membebani orang tua.
“Karena acara banyak dilaksanakan di bulan Mei, otomatis banyak yang sudah booking hotel, keep tanggal. Dari situ proses persiapan wisuda atau purnawiyata sudah mengarah ke anak. Banyak anak-anak sudah mengumpulkan DP. Antisipasi itu, kita kembalikan semua. Kita reset ulang, nanti seperti apa kemasannya untuk pelepasan anak-anak. Kita serahkan kebijakannya masing-masing sekolah. Yang penting, tidak mewajibkan dan tidak membebani orang tua,” tambahnya.
Menurut Agus, semua kepala sekolah tentunya akan menaati kebijakan ini. Baginya, istilah wisuda ini seyogyanya hanya untuk perguruan tinggi. Sementara istilah untuk tingkat SMA, pelepasan.(stm)