Beranda Gaya Hidup Di Balik Lelah Yang Tak Terlihat, Ada Bahaya Burnout Bagi Kesehatan Mental

Di Balik Lelah Yang Tak Terlihat, Ada Bahaya Burnout Bagi Kesehatan Mental

904

KUBUS.ID – Burnout kini bukan lagi sekadar istilah populer di kalangan pekerja kantoran. Fenomena ini telah menjadi masalah kesehatan mental yang kian meluas, memengaruhi berbagai lapisan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO), burnout adalah sindrom akibat stres kronis di tempat kerja yang tidak tertangani dengan baik. Tiga gejala utamanya meliputi kelelahan fisik dan mental yang ekstrem, sikap sinis atau negatif terhadap pekerjaan, serta penurunan kinerja profesional.

Di Indonesia, survei YouGov pada 2023 mencatat lebih dari 70% pekerja pernah mengalami tanda-tanda burnout. Rentang usia 25–35 tahun menjadi yang paling rentan, termasuk di dalamnya profesional muda, tenaga kesehatan, pelajar, hingga ibu rumah tangga yang menjalani banyak peran sekaligus. Dampaknya serius—mulai dari gangguan kecemasan, depresi, hingga hilangnya motivasi dan makna dalam aktivitas sehari-hari.

Kekhawatiran akan dampak burnout semakin menjadi sorotan setelah kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri berinisial ADP. Hasil forensik psikologis mengungkap bahwa ADP mengalami burnout akibat tekanan tugas yang kerap menempatkannya dalam situasi krisis untuk melindungi warga negara Indonesia di luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Nathanael Sumampouw, Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).

Penyebab Burnout
Mengutip WebMD dan Medical News Today, beberapa faktor umum penyebab burnout antara lain:

  • Beban kerja berlebihan dan sulit dikendalikan.
  • Perlakuan tidak adil di lingkungan kerja.
  • Uraian tugas yang tidak jelas.
  • Komunikasi buruk atau kurangnya dukungan dari atasan.

Tanpa penanganan, burnout dapat menggerogoti kesehatan mental, menurunkan kualitas hidup, dan meruntuhkan produktivitas seseorang. Seperti yang ditekankan Nathanael, burnout yang tidak terdeteksi dapat memperburuk kondisi psikologis hingga berujung fatal.

Source: cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini