Beranda Jawa Timur Disperdagin Kota Kediri Gelar Operasi Pasar Murni, Tekan Inflasi Jelang Nataru 2026

Disperdagin Kota Kediri Gelar Operasi Pasar Murni, Tekan Inflasi Jelang Nataru 2026

3

Kediri (KUBUS.ID) – ​Menghadapi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri mengambil langkah cepat dengan menggelar Operasi Pasar Murni. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Setono Pande, Kota Kediri. ​Operasi pasar bertujuan untuk menstabilkan harga dan menekan laju inflasi yang kerap terjadi saat permintaan masyarakat meningkat di akhir tahun.

​Kepala Disperindag Kota Kediri Muhammad Ridwan mengatakan, operasi pasar murni dilakukan untuk menekan inflasi dan juga menekan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru. Operasi pasar murni akan dilakukan hingga akhir tahun 2025.

Disperindag juga bekerja sama dengan distributor lokal dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia pangan untuk menyediakan komoditas strategis dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran.

​“Komoditas yang kami sediakan meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, hingga telur ayam. Seluruh kebutuhan pokok ini dijual dengan harga subsidi atau harga distributor, sehingga selisihnya cukup signifikan dengan harga ritel,” kata ridwan, Jumat (12/12/2025).

Dalam Operasi pasar Murni ini, komoditas yang paling banyak diserbu masyarakat adalah beras, minyak goreng, gula, dan telur. Seluruh komoditas tersebut dijual dengan harga yang jauh di bawah harga pasar atau Harga Acuan Penjualan (HAP) pemerintah. ​Beras Medium dijual dengan harga Rp.57.000 per 5 kilogram, ​Minyak Goreng dijual dengan harga Rp. 15.000 ribu per liter, dan ​Gula Pasir dijual dengan harga Rp. 14.500 rupiah per kilogram.

​Sementara itu, ​Antusiasme warga Kelurahan Setono Pande tampak tinggi. Sejak pagi, ratusan warga telah mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah. Pembelian dibatasi untuk memastikan pemerataan dan mencegah penimbunan.

Ridwan menambahkan bahwa operasi pasar ini merupakan bagian dari upaya koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

​“Kami menjamin bahwa stok kebutuhan pokok di Kota Kediri saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi hingga perayaan tahun baru. Operasi pasar ini sekaligus mengirim sinyal kepada pedagang bahwa pemerintah akan terus melakukan intervensi jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tegasnya.

​Disperdagin Kota Kediri akan tetap melanjutkan Operasi Pasar Murni secara berkala dan berpindah ke kelurahan lain yang membutuhkan hingga akhir tahun 2025, sebagai upaya berkelanjutan menjaga stabilitas ekonomi daerah.(atc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini