KUBUS.ID – Banjir di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto mulai surut. Ketinggian air surut sekitar 10 hingga 15 cm. Banjir merendam sejumlah fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana publik lainnya. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Khakim mengatakan banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga berimbas pada peningkatan debit air yang berasal dari daerah hulu. Terutama kiriman dari Kabupaten Jombang.
“Ini adalah kejadian yang terjadi hampir setiap tahun akibat curah hujan yang tinggi. Air kiriman dari Jombang menyebabkan peningkatan debit di wilayah Sooko dan Tempuran,” ujar Khakim saat dihubungi.
Diketahui, banjir terjadi di kawasan Tempuran dan Bekucuk, yang merupakan daerah yang terdampak parah. Meskipun demikian, aktivitas masyarakat di wilayah tersebut masih berjalan normal dan tidak ada laporan korban jiwa atau luka.
“Alhamdulillah, meskipun terjadi banjir, aktivitas masyarakat masih tetap berjalan seperti biasa. Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah menyiapkan pompa air untuk mengurangi genangan yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Mojokerto terus melakukan pemantauan dan penanganan untuk mengurangi dampak banjir. Beberapa pompa air sudah disiagakan untuk mempercepat pengeringan dan mengurangi risiko banjir lanjutan.
“Pompa air sudah kami siapkan di dua titik yang rawan genangan. Kami harap dengan adanya pompa ini, air bisa segera surut dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lebih lama,” kata Pak Khakim.
Banjir di wilayah Tempuran, Kecamatan Sooko, memang menjadi masalah tahunan yang sering terjadi setiap musim hujan. BPBD Kabupaten Mojokerto berkomitmen untuk memberikan bantuan dan penanganan secara cepat agar dampak banjir dapat diminimalisir.(slv)