Beranda Jawa Timur Gas LPG 3 Kg Langka, Warga Kota Kediri Resah

Gas LPG 3 Kg Langka, Warga Kota Kediri Resah

734

KUBUS.ID – Kelangkaan gas LPG 3 kg di Kota Kediri menimbulkan keresahan di kalangan ibu rumah tangga dan pedagang kaki lima. Kelangkaan gas LPG ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan lonjakan harga.

Para pedagang kios gas LPG 3 kg di Kota Kediri mengeluhkan keterlambatan pasokan yang terus berlanjut. Sutarno, seorang pedagang kaki lima di Jalan Veteran Kota Kediri mengungkapkan ketidaknyamanannya karena sering kehabisan gas LPG.

“Terus terang saja saya bingung karena makanan belum matang, tiba-tiba gas habis dan beli di toko tidak ada. Kalau pun ada, harganya bisa mencapai Rp21.000 sampai Rp25.000,” kata Sutarno.

Sutarno berharap agar pasokan gas LPG di Kota Kediri dapat segera diperbaiki, mengingat para pedagang kini mulai resah dengan harga yang melonjak dan sulitnya memperoleh gas di pangkalan maupun di toko.

Hal serupa disampaikan oleh Aminah, warga Setonopande, Kota Kediri. Aminah mengeluhkan kelangkaan gas LPG yang sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir.

“Harga gas LPG yang semula normal Rp18.000 kini bisa mencapai Rp20.000 bahkan lebih. Sulit sekali mendapatkan gas LPG saat ini,” ungkap Aminah.

Siti, seorang ibu rumah tangga di Tinalan Gang 2, Kecamatan Pesantren, juga mengalami hal yang sama. Siti mengeluhkan harga gas LPG yang melonjak dari Rp16.000 menjadi Rp19.000 hingga Rp20.000 di pangkalan. Menurut Siti, kelangkaan gas LPG di wilayahnya sudah terjadi selama dua bulan terakhir.

“Bahkan jika membeli gas LPG di pangkalan harus menunjukkan fotokopi KTP untuk mendapatkan harga Rp17.000. Tanpa KTP, harganya bisa mencapai Rp19.000,” tambah Siti.

Sementara itu, salah satu karyawan toko di Jalan Veteran 2 Kota Kediri, Jamsiati, membenarkan adanya keterlambatan pengiriman pasokan gas LPG 3 kg dari pangkalan. Setiap hari tokonya menerima keluhan dari pembeli, ibu rumah tangga maupun pedagang kaki lima, yang kesulitan mendapatkan gas LPG.

“Setiap hari kami hanya mendapatkan jatah 5 sampai 6 tabung, padahal permintaan sangat tinggi. Pertamina sering terlambat dalam pengiriman,” jelas Jamsiati.(son/slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini