KUBUS.ID – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa seluruh sekolah negeri jenjang SMA, SMK, dan SLB di bawah naungan Pemprov Jatim bebas dari praktik pungutan liar (pungli). Hal ini disampaikannya saat melepas 21 ribu peserta Jalan Sehat Guru dan Murid se-Kediri di GOR Joyoboyo, Rabu (27/8).
“Kami tegaskan tidak ada pungli di sekolah-sekolah negeri di Jatim,” ujar Khofifah menekankan.
Ia menjelaskan bahwa seluruh kebutuhan operasional dan kegiatan pendidikan di sekolah negeri dibahas terbuka antara pihak sekolah dan komite, berpedoman pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun secara transparan, berdasarkan regulasi, musyawarah, dan akuntabilitas publik.
Khofifah menambahkan, sekolah negeri di Jatim mendapat dukungan anggaran dari berbagai sumber, seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP), serta sumbangan sukarela masyarakat.
“Jika dana BOS dan BPOPP belum mencukupi, sekolah dapat menggalang sumbangan sukarela dari masyarakat, tetapi harus melalui musyawarah bersama komite dan tidak boleh bersifat memaksa,” tegasnya.
Selain menyoroti soal pungli, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa sebagai bagian dari upaya membentuk Generasi Emas 2045. Ia menyebut sejumlah sekolah di Jatim, termasuk SMA Taruna Brawijaya di Kediri, sebagai contoh penguatan karakter melalui pendidikan formal dan nonformal.
Jalan Sehat yang diikuti puluhan ribu guru dan murid SMA/SMK/SLB negeri dan swasta se-Kediri itu digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Mengusung tema “Tolak Pungli, Raih Prestasi”, acara ini juga dihadiri Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Gubernur Khofifah turut berjalan kaki bersama peserta dan menyapa langsung para siswa dan guru yang tampak antusias mengikuti kegiatan ini. (atc/nhd)
