Beranda Dunia Hubungan Memanas, China Terbitkan Travel Warning ke AS di Tengah Perang Tarif

Hubungan Memanas, China Terbitkan Travel Warning ke AS di Tengah Perang Tarif

608
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File)

KUBUS.ID – Ketegangan antara China dan Amerika Serikat semakin memburuk. Pada Rabu (9/4), pemerintah China resmi mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke AS, menyusul memanasnya perang tarif yang dipicu oleh kebijakan dagang terbaru Presiden AS, Donald Trump.

Melalui situs resminya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China meminta warganya untuk “menilai secara cermat risiko perjalanan ke AS dan berhati-hati saat bepergian.” Peringatan ini dikeluarkan di tengah memburuknya hubungan ekonomi dan keamanan kedua negara, demikian dilansir Detikcom, Kamis (10/4).

Langkah ini muncul bersamaan dengan aksi saling balas tarif antara Washington dan Beijing. Trump meningkatkan tarif terhadap produk China hingga 125%, sementara Beijing merespons dengan menaikkan bea impor barang AS menjadi 84%.

Sementara itu, Uni Eropa juga bergerak. Brussels menyatakan kesiapannya melanjutkan tarif balasan terhadap AS atas kebijakan impor baja dan aluminium, meski belum merespons keputusan Trump yang terbaru: tarif 20% untuk semua impor dari Eropa.

Melalui platform Truth Social, Trump kembali melontarkan kritik keras.

“Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi bisa diterima,” tulisnya.

Tidak tinggal diam, China langsung mengajukan keluhan baru ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari yang sama.

“Situasi ini meningkat secara berbahaya. Sebagai negara terdampak, kami menyatakan keprihatinan besar dan menentang keras langkah sepihak ini,” kata perwakilan China di WTO, dikutip dari Reuters.

Beijing menuding kebijakan AS melanggar aturan perdagangan internasional dan merusak sistem multilateral. China juga meminta WTO untuk menyelidiki dampak ekonomi dari tarif tersebut terhadap perdagangan global.

“Tarif balasan bukan solusi atas ketidakseimbangan perdagangan. Sebaliknya, kebijakan seperti ini akan menjadi bumerang dan justru merugikan AS sendiri,” tegas China dalam pernyataannya.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini