KUBUS.ID – Untuk mengenalkan kembali penggunaan bus sekolah di kalangan siswa baru, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan menggelar sosialisasi tentang angkutan sekolah di SMPN 7 dan SMPN 2 Kediri. Hal itu dilakukan, agar semua siswa sekolah di Kota Kediri beralih ke transportasi umum, bukan menggunakan sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Didik Catur mengatakan, sosialisasi ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan di beberapa sekolah.
“Sosialisasi ini merupakan pengenalan angkutan umum khususnya bus sekolah kepada adik-adik, khususnya siswa baru SMP, harapannya nanti ketika ke sekolah bisa menggunakan fasilitas yang disediakan Pemkot Kediri secara gratis ini,” ucapnya.
Di samping itu, upaya ini juga sebagai solusi atas larangan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Ia mengimbau kepada para siswa agar pergi ke sekolah menggunakan transportasi umum, sepeda kayuh, atau diantar orang tua.
Didik menyebut antusiasme siswa sangat tinggi menyambut sosialisasi ini. Berdasarkan pengamatan Dinas Perhubungan, di tahun ajaran baru ini, tingkat keterisian bus sekolah sudah naik lebih dari 100 persen, bahkan ada yang sampai berdiri. Saat ini, Pemerintah Kota Kediri telah menyediakan enam armada bus sekolah yang melayani tiga rute perjalanan, yakni Terminal Tamanan-Dermo, Terminal Tamanan-Bawang, dan Terminal Tamanan-Blabak, dengan masing-masing dua armada tiap rutenya.
Sementara itu, Anik Indrayani, Kepala SMPN 7 Kediri, menyampaikan apresiasinya serta menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. Dirinya menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik baru kelas VII.
“Untuk siswa kelas VIII dan IX sudah banyak yang memanfaatkan, untuk siswa baru kelas VII mungkin belum mengenal sehingga ini momen yang tepat untuk mengenalkan kepada mereka,” terangnya.
Anik berpesan kepada siswa agar memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan Pemkot Kediri, karena selain gratis, moda kendaraan ini juga dinilai lebih aman untuk anak-anak. Lebih dari itu, fasilitas bus sekolah ini telah memiliki jadwal operasional tetap, sehingga bisa tiba di sekolah tepat waktu dan meningkatkan kedisiplinan siswa.
“Harapan kami ke depan semakin baik dan bisa menjangkau rute yang belum tersedia, sehingga anak-anak lebih maksimal memanfaatkan bus sekolah,” tandasnya.
Tak hanya di kalangan guru, peserta sosialisasi juga menyambut baik kegiatan ini bahkan sudah tidak asing lagi dengan eksistensi bus sekolah. Ela Noviana, siswi asal Kelurahan Bandar Lor mengaku telah memanfaatkan bus sekolah sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar.
“Alasan menaiki bus karena nyaman dan enak, perjalanan lancar dan cepat. Sehingga saya setiap hari berangkat naik bus,” tutupnya.(atc/stm)