KUBUS.ID – Kebocoran data pribadi sering disalahgunakan untuk tindak kejahatan penipuan. Dosen Komunikasi UIN SATU Tulunganggung sekaligus Pegiat Literasi Digital Dimas Prakoso, mengingatkan masyarakat lebih berhati-hati dalam mengelola data pribadi, untuk antisipasi disalah gunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Pegiat Literasi Digital Dimas Prakoso mengatakan dua kemungkinan utama yang menyebabkan kebocoran data, bisa dilakukan oleh pihak tertentu secara sengaja, dan pengumpulan data yang tidak diperoleh dari informasi mentah yang tersebar di dunia digital. Terkadang, masyarakat kurang menyadari, bahwa penyebaran data bisa pribadi berasal dari kontribusi diri sendiri, yang mengunggah data pribadi melalui unggahan atau permintaan.
Kebocoran data pribadi, sering terjadi melalui ponsel, perangkat yang terinfeksi malware, atau aplikasi yang telah mengalamai pelanggaran data (data breach). Mengantisipasi tindak kejahatan tersebut, masyarakat bisa rutin mengganti kata sandi menggunakan kombinasi huruf dan angka setidaknya dua bulan sekali. Selain itu, hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas dan rutin menghapus riwayat pencarian pada perangkat yang digunakan.
Dimas Prakoso menghimbau, masyarakat jangan panik ketika mendapatkan telepon dari penipu. Pastikan dalam kondisi tenang sehingga bisa memeriksa informasi yang disampaikan penipu pada situs resmi lembaga. (rif)