KUBUS.ID – Diabetes, sebuah penyakit kronis yang sering diasosiasikan dengan usia lanjut, kini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di kalangan remaja. Fenomena ini memicu keprihatinan di kalangan medis dan masyarakat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup generasi muda.
Mengapa Remaja Rentan Terkena Diabetes?
1. Pola Makan Tidak Sehat
Pola makan remaja saat ini cenderung kurang sehat. Konsumsi makanan cepat saji, minuman bersoda, dan camilan tinggi gula semakin meningkat. “Makanan dan minuman tinggi gula ini berkontribusi besar terhadap lonjakan kadar gula darah yang tidak terkendali, yang pada akhirnya dapat memicu diabetes tipe 2,” jelas Dr. Andi Wijaya, seorang spesialis endokrinologi.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Perubahan gaya hidup yang semakin sedenter juga berperan besar. Remaja kini lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget daripada berolahraga. Menurut data Kementerian Kesehatan, hanya 1 dari 3 remaja yang cukup berolahraga sesuai dengan rekomendasi harian.
3. Obesitas
Kombinasi pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik berujung pada meningkatnya angka obesitas di kalangan remaja. Obesitas adalah faktor risiko utama diabetes tipe 2. “Kelebihan berat badan menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama perkembangan diabetes,” tambah Dr. Andi.
Dampak Diabetes pada Remaja
Diabetes pada remaja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga mental. Komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan bisa terjadi di usia muda. Selain itu, diabetes juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja, menurunkan rasa percaya diri, dan membatasi partisipasi mereka dalam aktivitas sosial dan sekolah.
Upaya Pencegahan
1. Edukasi Gizi
Pentingnya edukasi gizi harus ditekankan baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua dan guru harus mengajarkan pentingnya makanan bergizi seimbang yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan adalah langkah awal yang baik.
2. Aktivitas Fisik Rutin
Mendorong remaja untuk aktif berolahraga sangat penting. Kegiatan fisik seperti berlari, bersepeda, atau bermain olahraga tim tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal tetapi juga meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan kesejahteraan mental.
3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Deteksi dini adalah kunci dalam pencegahan diabetes. Pemeriksaan kesehatan rutin di sekolah atau puskesmas dapat membantu memonitor kadar gula darah dan mendeteksi gejala awal diabetes.
4. Pengaturan Lingkungan Sehat
Sekolah dan komunitas harus menyediakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Ini termasuk menyediakan pilihan makanan sehat di kantin sekolah dan mengadakan program-program kesehatan yang melibatkan seluruh komunitas sekolah.
Peningkatan kasus diabetes di kalangan remaja adalah sebuah peringatan bahwa kita perlu segera bertindak. Dengan mengedukasi remaja tentang pentingnya pola makan sehat, mendorong aktivitas fisik, dan memastikan akses terhadap pemeriksaan kesehatan rutin, kita dapat melindungi generasi muda dari ancaman diabetes. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan remaja secara keseluruhan.
Referensi
- Kementerian Kesehatan RI, Laporan Data Kesehatan Nasional 2023
- Dr. Andi Wijaya, Spesialis Endokrinologi, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Melalui kesadaran dan tindakan nyata, kita dapat bersama-sama mengatasi dan mencegah peningkatan kasus diabetes di kalangan remaja, memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. (thw)
Sumber: cnnindonesia.com