Beranda Kediri Raya PMK Meningkat, Pasar Hewan di Jombang Ditutup Sementara

PMK Meningkat, Pasar Hewan di Jombang Ditutup Sementara

73

KUBUS.ID –  Dinas Peternakan Kabupaten Jombang menutup sementara pasar hewan sebagai langkah mitigasi terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penutupan ini dilakukan setelah tren kasus PMK di Jombang menunjukkan peningkatan signifikan. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, drh. Azis Daryanto, menjelaskan bahwa penutupan pasar hewan ini merupakan langkah yang harus diambil untuk membatasi pergerakan ternak yang dapat memperburuk penyebaran PMK.

“Situasi PMK di Jombang menunjukkan tren yang meningkat, sehingga kami perlu melakukan mitigasi dengan membatasi aktivitas di pasar hewan untuk sementara waktu,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).

Dalam dua bulan terakhir, tercatat ada 835 hewan terjangkit PMK. Berdasarkan data yang ada, 26 ekor ternak dilaporkan mati akibat PMK. Sementara 80 ekor lainnya terpaksa dipotong paksa setelah kondisinya memburuk. Sebanyak 245 ekor ternak berhasil sembuh, sementara 484 ekor lainnya masih dalam perawatan karena sakit.

Penutupan pasar hewan di Jombang akan dimulai pada Sabtu atau Minggu, 18 atau 19 Januari 2025. Kebijakan ini sejalan dengan langkah serupa yang diambil oleh beberapa kabupaten/kota lain, seperti Tulungagung, Kediri, Mojokerto, dan Lamongan. Penutupan pasar hewan akan berlangsung hingga 14 hari ke depan atau hingga 1 Februari 2025, sambil menunggu Surat Edaran resmi terkait hal ini.

Selama masa penutupan pasar hewan, Dinas Peternakan akan melakukan sterilisasi di sekitar pasar untuk memutus rantai penyebaran PMK. Azis menambahkan bahwa ada tiga unit pasar sapi dan 11 pasar ternak kambing/domba yang akan ditutup untuk sementara waktu. Menurut Azis, peternak diminta untuk segera memisahkan ternak yang terindikasi atau terjangkit PMK dari ternak lainnya agar tidak menular.

“Jika ada ternak yang menunjukkan gejala PMK, segera panggil petugas atau dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut,” imbau Azis.

Terkait pasokan daging, Azis memastikan bahwa stok daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jombang masih cukup dan tidak ada kelangkaan. Ia juga menambahkan bahwa permintaan daging di pasar lokal masih dalam batas normal, tanpa ada lonjakan harga yang signifikan.

“Stok daging masih aman dan permintaan tidak mengalami kenaikan yang berarti,” jelasnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Jombang berharap dengan penutupan pasar hewan dan langkah-langkah mitigasi lainnya, penyebaran PMK dapat ditekan dan tidak menyebar lebih luas ke daerah lain. Peternak juga diminta untuk lebih waspada dalam upaya pencegahan PMK.(slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini