KUBUS.ID – Polisi telah melakukan pemeriksaan, termasuk tes kedokteran forensik hingga kejiwaan terhadap Rochmat Tri Hartanto atau Antok, pembunuh dan pemutilasi Uswatun Khasanah. Antok diduga mengidap psikopat narsistik disorder. Polisi memastikan sudah meminta tim kedokteran forensik menganalisis potongan tubuh korban yang dimutilasi.
Dr. Miftakhul Jannah, S.Psi., M.Si., psikolog dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menanggapi hal tersebut. Mifta menjelaskan bahwa Psikopat Narsistik Disorder adalah gangguan kepribadian yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Psikopat memiliki kecenderungan untuk mengabaikan norma sosial, tidak peduli dengan perasaan orang lain, dan sering kali menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Mereka tidak memiliki empati terhadap orang lain. Antok diduga memiliki kecenderungan psikopat yang mengarah pada tindakan ekstrem.
“Seorang psikopat tidak ragu untuk melakukan tindakan apapun, bahkan tindakan kekerasan, demi kepentingan pribadi mereka. Dalam kasus ini, kita melihat bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh Antok sangat mungkin dipicu oleh gangguan psikopat yang dia alami,” tambahnya.
Selain sifat psikopat, Mifta juga menjelaskan tentang aspek narsistik yang ada pada diri Antok. Gangguan narsistik pada seseorang membuat mereka merasa sangat hebat dan berhak untuk dikagumi. Mereka cenderung mencintai diri sendiri secara berlebihan, dan menginginkan empati dari orang lain. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa orang dengan gangguan narsistik mudah tersinggung dan tidak bisa menerima kritik. Ketika merasa dihina atau diremehkan, mereka bisa bereaksi dengan sangat keras, bahkan dengan balas dendam yang ekstrem. Mifta menambahkan bahwa gangguan ini biasanya mulai muncul pada masa remaja atau dewasa awal.
“Ciri-ciri ini mulai terlihat ketika individu merasa memiliki khayalan besar tentang kesuksesan dan penghargaan yang mereka inginkan. Jika mereka tidak mendapatkan pengakuan atau pujian yang mereka harapkan, mereka akan melakukan segala cara untuk meraihnya, bahkan dengan cara yang tidak etis atau melanggar hukum,” jelas Mifta.
Mifta juga memberikan perhatian serius mengenai kemungkinan penyembuhan bagi individu yang mengidap Psikopat Narsistik Disorder. Gangguan ini membutuhkan penanganan khusus dan hanya dapat dilakukan oleh profesional medis atau psikiater. Terapi yang tepat dan penanganan yang intensif dapat membantu mengurangi perilaku destruktif yang muncul akibat gangguan ini. Mifta mengingatkan pentingnya kewaspadaan sosial terhadap individu yang menunjukkan perilaku narsistik berlebihan.
“Menghormati sesama, menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan ciri-ciri gangguan kepribadian ini, dan lebih berhati-hati dalam berinteraksi sangat penting untuk mencegah potensi bahaya,” ujarnya.(slv)