Beranda Nasional Pengemis Masih Marak, Prof. Oman: Selama Kemiskinan Jadi Komoditas, Masalah Tak Akan...

Pengemis Masih Marak, Prof. Oman: Selama Kemiskinan Jadi Komoditas, Masalah Tak Akan Selesai

496

KUBUS.ID – Fenomena masih maraknya pengemis di berbagai wilayah, termasuk di Kediri Raya, masih menjadi sorotan. Masalah ini bukan sekadar soal ekonomi, melainkan persoalan sosial yang kompleks. Guru Besar Sosiologi Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si, menilai bahwa selama kemiskinan masih menjadi komoditas politik dan sosial, maka persoalan pengemis tidak akan pernah benar-benar tuntas.

“Selama masih ada kemiskinan, soal pengemis tidak akan selesai. Apalagi jika kemiskinan terus dimanfaatkan sebagai alat politik atau proyek sosial oleh pihak-pihak tertentu,” ujar Prof. Oman.

Menurut Prof. Oman, terdapat dua aspek penting dalam memahami persoalan pengemis, yakni kebijakan pemerintah dan mentalitas masyarakat. Ia menyoroti bahwa pemerintah sebenarnya sudah memiliki program bantuan sosial (bansos), Namun implementasi kebijakan tersebut kerap kali tidak tepat sasaran.

“Bansos seharusnya digunakan untuk menghindarkan masyarakat dari kedaruratan ekonomi dan menjadikan mereka agar bisa berkembang produktif. Tapi kenyataannya, ada penerima yang menyalahgunakan bantuan. Bahkan ada yang digunakan untuk judi online (judol),” jelasnya.

Ia juga menyinggung bagaimana mental pragmatis sebagian masyarakat ikut memperparah situasi. Bagi sebagian orang, menjadi pengemis dianggap sebagai jalan pintas memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cepat.

“Perilaku masyarakat kita masih didominasi oleh mental pengemis, lebih memilih cara mudah untuk dapat uang. Belum lagi sifat dermawan masyarakat Indonesia yang mudah terenyuh, sering dimanfaatkan oleh oknum pengemis yang sebenarnya bukan berasal dari kelompok miskin,” tambahnya.

Untuk menyelesaikan persoalan pengemis, Prof. Oman menegaskan pentingnya kebijakan pemerintah yang betul-betul berbentuk program, bukan sekadar proyek yang membuka celah manipulasi..

Selain itu, dari sisi masyarakat, perlu digencarkan sosialisasi dan edukasi bahwa hidup mandiri jauh lebih terhormat dibandingkan bergantung pada belas kasihan. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini