KUBUS.ID – Menindaklanjuti adanya dugaan keracunan dari program pemberian Makanan Bergizi Gratis di beberapa Kota di Indonesia, Polres Kediri Kota bersama tim Laboratorium RS Bhayangkara Kediri melakukan pengecekan dan pengambilan sampel makanan di salah satu SPPG yang berlokasi di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, pada Senin (29/9/2025).
Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah pencegahan sekaligus pengawasan terhadap pelaksanaan program prioritas Presiden tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh SPPG di Kota Kediri berjalan dengan baik dan aman. Saat ini ada 14 SPPG yang beroperasi, dan sejauh ini belum ada laporan kasus keracunan. Namun kami tidak menunggu laporan, melainkan melakukan langkah pencegahan agar hal serupa tidak terjadi,” kata Kapolres, Senin (29/9/2025).
Dalam pengecekan tersebut, tim melakukan pemantauan mulai dari proses penyimpanan bahan baku, produksi, hingga tahap packing. AKBP Anggi menyebut seluruh proses berjalan lancar dan sesuai standar.
“Alhamdulillah proses produksi dan pengemasan di SPPG Tamanan ini berjalan baik. Selain itu, tim Laboratorium RS Bhayangkara Kediri juga telah melakukan uji kelayakan makanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Tamanan, Nur Azizah, mengatakan, bahwa lokasi distribusi SPPG mencakup beberapa satuan pendidikan di wilayah Tamanan, seperti MTsN 1 Kediri, SD Tamanan, dan TK Dharma Wanita Tamanan, dengan total penerima manfaat sebanyak 3.922 siswa.
“Proses memasak dimulai sejak pukul 11.00 malam, kemudian dilakukan packing sekitar pukul 09.00 pagi, dan distribusi dilakukan secara bertahap mulai pukul 06.30 hingga 10.00 pagi. Hal ini dilakukan agar makanan bisa segera dikonsumsi dan tetap terjaga kualitasnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Laboratorium RS Bhayangkara Kediri, Netty Susiyana mengatakan, bahwa pemeriksaan yang dilakukan meliputi uji kimiawi dan organoleptik.
“Kami melakukan pemeriksaan terhadap kandungan kimia berbahaya seperti sianida, arsen, nitrit, dan formalin. Hasil uji awal menunjukkan negatif, sementara untuk arsen masih menunggu waktu pembacaan sekitar 20 menit lagi,” ujarnya.
Netty menambahkan, hasil sementara menunjukkan makanan dalam kondisi aman, namun untuk memastikan secara menyeluruh perlu dilakukan uji laboratorium lanjutan.
Langkah pengecekan ini diharapkan dapat menjadi upaya antisipatif agar pelaksanaan program Pemberian Makanan Bergizi Gratis di Kota Kediri berjalan aman dan memberikan manfaat optimal bagi anak-anak penerima.(atc)