Beranda Kediri Raya Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung Diduga Keracunan Usai Santap Menu MBG

Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung Diduga Keracunan Usai Santap Menu MBG

1494
38 siswa SMP Negeri 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis. (Foto. Redaksi)

KUBUS.ID — Sebanyak 38 siswa SMP Negeri 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin pagi. Para siswa mengeluhkan pusing, mual, dan sakit perut tak lama setelah menyantap makanan, dan harus dilarikan ke Puskesmas Boyolangu. Dua diantaranya dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kapolsek Boyolangu, AKP Tarmadi, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa total ada 38 siswa yang mengalami gejala serupa dan telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat. Menurut keterangan AKP Tarmadi, makanan MBG dibagikan sekitar pukul 07.30 WIB, setelah kegiatan upacara bendera. Menu yang diterima para siswa terdiri dari nasi kuning dan olahan ayam kecap.

“Ada dua siswa yang dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memerlukan perawatan lebih lanjut. Beberapa lainnya sudah mulai membaik,” tambah Tarmadi.

Menurut Tarmadi pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan keracunan ini. Diketahui, makanan dalam program MBG tersebut dikirim oleh pihak penyedia makanan dari SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti, yang beralamat di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.

Petugas dari kepolisian dan dinas kesehatan telah mengambil sampel makanan untuk keperluan uji laboratorium guna mengetahui secara pasti kandungan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk mendukung gizi anak sekolah. Namun, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran terkait standar kebersihan dan keamanan makanan yang disalurkan ke sekolah-sekolah.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah dan dinas terkait masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab utama keracunan, serta mengambil langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. (far) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini