KUBUS.ID – Maskapai penerbangan Qatar Airways memborong 160 pesawat Boeing ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkunjung ke Qatar pada Rabu (14/5/2025). Pesanan tersebut memecahkan rekor sebagai pembelian terbanyak bagi Boeing untuk pesawat berukuran besar.
Pembelian tersebut merupakan salah satu dari sejumlah kesepakatan ketika Trump bertemu dengan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani. Dilansir dari AFP, Qatar Airways akan membeli 130 Boeing 787 Dreamliner dan 30 Boeing 777-9. Ada juga opsi untuk 50 pesawat 787 dan 777X tambahan, menurut siaran pers Boeing.
“Kami sangat tersanjung bahwa Qatar Airways telah membuat pesanan yang memecahkan rekor ini dengan Boeing, yang akan memperkuat armada masa depan mereka,” kata kepala pesawat komersial Boeing Stephanie Pope.
Meski demikian, analis mengungkapkan pesawat tersebut tidak akan dikirimkan setidaknya dalam lima tahun ke depan karena adanya penundaan produksi di industri. Baik Boeing maupun pesaingnya, Airbus, mengalami hambatan dalam proses produksinya karena adanya masalah dalam rantai pasoknya.
Di sisi lain, maskapai penerbangan terus meningkatkan pesanan pesawat karena permintaan terbang yang semakin tinggi. CEO Boeing Kelly Ortberg mendampingi Trump dalam upacara penandatanganan tersebut. Selain pesawat Boeing, Trump dan Al-Thani menandatangani pembelian pesawat nirawak MQ-9B.
“Jumlahnya lebih dari 200 miliar, tetapi 160 dalam bentuk jet. Itu fantastis. Jadi itu rekor. Itu pesanan jet terbesar dalam sejarah Boeing. Itu cukup bagus,” kata Trump.
Lawatan
Qatar adalah negara kedua dalam daftar lawatan Trump di Timur Tengah pada pekan ini, setelah sebelumnya ia bertandang ke Arab Saudi. Hubungan antara Washington dan Doha sempat menjadi sorotan karena Qatar menawarkan pesawat mewah senilai 400 juta dollar AS kepada Trump untuk dijadikan pesawat kepresidenan AS atau Air Force One baru dan kemudian bisa digunakan untuk keperluan pribadinya.
Sejak 2016, Boeing telah menerima 118 pesanan dari Qatar Airways dan mengirimkan 65 pesawat ke maskapai tersebut, menurut situs web Boeing. Analis Morningstar Nicolas Owens mengatakan, pesanan tersebut merupakan kabar baik bagi Boeing. Akan tetapi, Owens mencatat bahwa butuh waktu bertahun-tahun sebelum Boeing menerima pendapatan dari pesanan jumbo dari Qatar.
“Jika Anda memesan pesawat hari ini, pesawat itu tidak akan berada di landasan pendaratan Anda setidaknya selama lima tahun,” kata Owens.
Owens mengatakan, pengumuman itu juga merupakan suara kepercayaan pada 777X yang telah lama tertunda, karena masih harus disertifikasi, dengan Boeing berencana melakukan pengiriman pertama pada 2026.(slv)
Source: KOMPAS