KUBUS.ID – Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mendatangi kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI), di Jalan KDP Slamet Kota Kediri. Karena ada dugaan manipulasi data penerima program KUR BRI.
Debitur berinisial AF, yang pernah ditawari oleh pihak yang mengaku dari bank BRI. Kemudian, AF dimintai data datanya diajukan bantuan hibah atau bansos, setelah diproses, AF menerima uang sebesar 4 juta rupiah, peruntukannya penerimaan dana hibah atau bansos. Lalu, AF menandatangani sebagai syarat penerimaan dan persetujuan penerimaan hibah atau bansos. Ternyata, sebulan berikutnya AF, menerima tagihan yang menyatakan penerimaan dari KUR BRI, dan besaran kreditnya yaitu, 50jt.
Koordinator aksi Tommy Ari Wibowo mengatakan, untuk program KUR dari BRI diindikasikan amburadul dan ada sindikat. Karena, tetangganya yang mengalami ODGJ, mendapatkan KUR dari BRI. Sebaliknya, untuk para pelaku UMKM justru tidak mendapatkan program tersebut.
“ada indikasi program KUR dari BRI tersebut, tidak benar dan tidak tepat sasaran. dan ternyata, untuk debitur AF, menerima tagihan yang menyatakan penerimaan dari KUR BRI, dan besaran kreditnya diluar nalar, yaitu, 50jt,” kata Tommy, selasa (10/6/2025).
Tommy menambahkan, ada 7 orang yang mengadu padanya, salah satunya AF dan berikutnya ada yang tidak masuk akal, jelas dinyatakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), tapi juga ada tagihan dari bank BRI sebesar 50jt. Kemudian juga ada lagi statusnya buruh harian lepas atau kuli bangunan, juga dapat tagihan KUR BRI.
Selain mendatangi kantor cabang BRI di Jalan KDP slamet Kota Kediri, LSM juga mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Kota Kediri. Kedatangan mereka untuk menanyakan pelaporan mereka terkait dugaan penyimpangan program KUR dari BRI.(atc)