KUBUS.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja pasar modal Indonesia tetap solid sepanjang Agustus 2025, di tengah tantangan demonstrasi dan gejolak sosial yang terjadi. Optimisme investor didorong oleh fundamental ekonomi nasional yang kuat serta prospek penguatan pasar keuangan global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.830 pada akhir Agustus 2025, menguat 4,63% secara bulanan (month-to-date/mtd) dan melonjak 10,60% dibanding akhir 2024. Pada 28 Agustus, IHSG bahkan sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 8.022,76, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 14.377 triliun.
“Dari sisi likuiditas, rata-rata nilai transaksi harian saham per Agustus mencapai Rp 14,32 triliun, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 13,42 triliun dan juga lebih tinggi dari rata-rata tahun 2024 sebesar Rp 12,85 triliun. Secara year-to-date, ini mencerminkan pertumbuhan 11,42%,” ujar Inarno Djajadi, Anggota Dewan Komisioner OJK, dalam konferensi pers daring, Kamis (4/9/2025).
Inarno mengungkapkan, kondisi ekonomi makro dan sektor jasa keuangan menunjukkan indokator positif. Perekonomian Indonesia pada triwulan I 2025 mencatat pertumbuhan sebesar 4,87%, didukung oleh konsumsi rumah tangga yang stabil. Inflasi tetap terkendali, dengan inflasi umum pada April 2025 berada di level 1,95% (yoy) dan inflasi inti stabil di level 2,5%. Stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) dinilai tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global.
Setelah dua bulan berturut-turut mencatat net sell, investor asing kembali menunjukkan minat tinggi terhadap pasar saham Indonesia. Pada Agustus saja, terjadi net buy sebesar Rp 10,96 triliun, meskipun secara year-to-date masih tercatat net sell sebesar Rp 50,95 triliun. Kondisi ini mencerminkan kepercayaan global terhadap prospek ekonomi Indonesia yang kian positif.
Penguatan juga terjadi di pasar obligasi. Indeks Composite Bond Index (ICBI) naik 1,62% secara bulanan dan 8,40% sepanjang tahun berjalan ke level 425,63.
Di sektor pengelolaan investasi, total aset kelolaan (AUM) pada Agustus mencapai Rp 885,95 triliun, naik 3,42% dibanding bulan sebelumnya dan tumbuh 5,80% secara year-to-date.
Aktivitas penghimpunan dana di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, nilai penawaran umum tercatat mencapai Rp 167,92 triliun, meningkat Rp 18 triliun dari bulan sebelumnya.
Selama periode tersebut, sebanyak 16 emiten baru melantai di bursa dengan total nilai fund raising sebesar Rp 8,49 triliun.(adr)