KUBUS.ID – Dinas Kesehatan Kota Kediri melakukan deteksi dini gangguan penglihatan dan pendengaran pada siswa sekolah dasar guna mengidentifikasi potensi gangguan yang dapat mempengaruhi proses belajar serta meningkatkan kualitas kesehatan anak. Karena anak merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, mengingat kedua fungsi ini sangat vital dalam proses belajar. Sebanyak 360 siswa dari 20 sekolah dasar di Kota Kediri mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Muhammad Fajri Mubasysyir mengatakan, Dinas kesehatan melakukan deteksi dini pada anak-anak di tingkat Sekolah Dasar tentang penglihatan dan pendengaran. Setelah ada deteksi dini, jika ada gangguan pendengaran dan penglihatan pada anak, bisa segera ditindaklanjuti. Jika bisa disembuhkan akan langsung ditangani. Jika tidak bisa ditangani, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
“Kita lakukan deteksi dini dulu, kalau memang ada kelainan pada anak, akan kami tangani. Jika memang serius, akan kami rujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” Selasa, (23/7/2025).
Dr. Fajri menambahkan, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran dilakukan oleh tim kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan ahli kesehatan.
Sementara itu, dalam acara tersebut juga dihadiri langsung Walikota Kediri Vinanda Prameswati. Walikota menitipkan pesan, agar anak-anak memanfaatkan pemeriksaan ini, agar bisa belajar dengan baik. Deteksi dini gangguan penglihatan dan pendengaran dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa dan mengurangi dampak gangguan pada kemampuan belajar. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan mencapai potensi maksimal mereka.(atc/stm)
