KUBUS.ID – Dehidrasi dapat menjadi masalah serius saat berpuasa, terutama ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan cairan yang masuk. Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), dr. Budi Shanjaya, mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan cairan tubuh selama bulan Ramadan. Menurut Budi, tips menjaga keseimbangan cairan tubuh adalah dengan memperhatikan asupan cairan selama waktu sahur dan berbuka. Pastikan untuk mengonsumsi cukup cairan antara berbuka puasa dan sahur, dengan target minimal 8 gelas per hari.
“Sekitar 60 persen tubuh manusia terdiri dari air, sehingga menjaga keseimbangan cairan selama puasa sangat penting. Cairan yang keluar dan masuk harus seimbang,” ujar Budi.
Ia juga menyarankan untuk menghindari minuman berkafein atau yang mengandung alkohol, karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan memperburuk dehidrasi. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran, sangat dianjurkan. Buah seperti semangka dan timun memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu tubuh tetap terhidrasi.
“Air, nasi, dan buah seperti semangka dapat menjadi sumber hidrasi yang baik. Buah dan sayuran juga penting sebagai sumber serat,” tambahnya.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal atau diabetes, Budi menyebutkan bahwa puasa tetap diperbolehkan asalkan telah mendapatkan pemeriksaan dan kondisi stabil. Ia juga menekankan pentingnya menjaga pola makan yang seimbang, dengan memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks dan protein untuk mempertahankan energi selama berpuasa. Budi menyarankan untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu banyak keringat, karena dapat mengakibatkan tubuh dehidrasi.
“Penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh agar tetap sehat selama puasa,” tutup Budi.(slv)