KUBUS.ID – Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri penantian panjang selama 17 tahun untuk meraih trofi, setelah menaklukkan Manchester United 1-0 dalam final Liga Europa UEFA 2025 yang berlangsung dramatis di San Mamés, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari WIB.
Gol tunggal dicetak oleh Brennan Johnson di akhir babak pertama, dalam laga yang penuh ketegangan dan minim peluang bersih. Johnson mencetak gol dalam situasi kemelut di depan gawang setelah menyambar umpan silang Pape Sarr yang sempat membentur Luke Shaw. Bola liar itu kembali disambar Johnson dan sukses menembus gawang André Onana. Gol yang terkesan “kotor”, namun sangat berarti.
Laga berjalan alot sejak awal. Kedua tim tampak berhati-hati, tak ingin mengambil risiko terlalu dini. Manchester United sempat mengancam lewat sepakan Amad Diallo, sementara Tottenham membalas lewat tusukan Destiny Udogie di sisi kiri. Namun, ritme permainan terkesan kaku dan terputus-putus, memperlihatkan betapa besarnya tekanan yang dirasakan kedua tim.
Ketika babak pertama hampir berakhir tanpa gol, Spurs memecah kebuntuan lewat serangan terorganisir yang melibatkan Richarlison dan Rodrigo Bentancur, sebelum Pape Sarr mengirim umpan silang yang berbuah gol Johnson.
Memasuki babak kedua, United mencoba bangkit dan meningkatkan tempo. Mereka nyaris menyamakan kedudukan melalui sundulan Rasmus Højlund, namun digagalkan secara heroik oleh bek Spurs, Micky van de Ven. Peluang-peluang dari Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho juga belum mampu menembus lini pertahanan Tottenham yang tampil disiplin.
Kiper Guglielmo Vicario menjadi pahlawan di menit-menit akhir dengan penyelamatan krusial dari sundulan Luke Shaw pada menit ke-97. Spurs pun bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Seusai laga, Brennan Johnson sang pencetak gol Tottenham Hotspurs mengungkapkan kebahagiaannya seperti dilansir laman resmi UEFA.com. “Saya sangat bahagia saat ini. Inilah yang selama ini kami perjuangkan. Klub ini sudah 17 tahun tidak meraih trofi. Ini sangat berarti — begitu besar artinya. Sejak saya datang ke sini, orang-orang selalu berkata, ‘Tottenham tim yang bagus, tapi tidak pernah bisa menyelesaikannya.’ Sekarang, kami berhasil melakukannya.”
Dengan kemenangan ini, Tottenham resmi meraih gelar Liga Europa ketiga mereka, sekaligus memastikan satu tempat di fase liga Liga Champions UEFA musim depan. Ini menjadi gelar pertama mereka sejak 2008, menandai era baru di bawah pelatih Ange Postecoglou.(adr)