Beranda Jawa Timur Uji Beban, Jembatan Semampir Resmi Ditutup Rekayasa Lalin Diberlakukan

Uji Beban, Jembatan Semampir Resmi Ditutup Rekayasa Lalin Diberlakukan

1436

KUBUS.ID – Jembatan Semampir resmi ditutup mulai hari ini hingga 27 Oktober 2024. Penutupan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur  Bali untuk pemasangan sensor dan pelaksanaan uji beban guna memastikan kelayakan jembatan yang telah berusia 32 tahun tersebut.

Menurut Satiya Wardhana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 BBPJN Jatim-Bali saat ditemui Jurnalis Radio Andika, uji beban dilakukan setelah ditemukan adanya lendutan visual pada jembatan.

“Uji beban ini bertujuan memastikan kondisi struktur jembatan. Data yang didapat akan dianalisis untuk menentukan langkah perbaikan lebih lanjut,” ujarnya Kepada Jurnalis Radio Andika.

Satiya menambahkan faktor utama yang mempengaruhi kontruksi jembatan menjadi bergelombang dan menurun, adalah aktivitas pengerukan pasir di sisi jembatan semampir.

“bisa di lihat adanya aktifitas pengerukan pasir yang terus menerus, ini di khawatirkan menjadikan faktor menurunnya pondasi jembatan,” Imbuhnya.

Uji beban ini akan berlangsung dalam beberapa tahap: Senin – Selasa menggunakan beban 15 hingga 20 ton, dan Rabu – Kamis dengan beban 17,5 ton. Hasil uji beban akan dibawa ke laboratorium untuk mendapatkan gambaran pasti kondisi jembatan, yang nantinya menjadi dasar pelaksanaan proses tender perbaikan di awal 2025.

Meski begitu, Satiya memastikan jembatan Semampir masih aman dilalui oleh kendaraan ringan. Namun, pembatasan dan pengalihan arus lalu lintas diperlukan untuk keselamatan dan kelancaran proses uji beban.

Di Konfirmasi secara terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Didik Catur, menjelaskan bahwa selama uji beban berlangsung, akan dilakukan penutupan total. Rekayasa lalu lintas diterapkan mulai dari 21 Oktober 2024 hingga Maret 2025, terutama bagi kendaraan berat seperti bus dan truk.

“Personel akan ditempatkan di titik pengalihan arus untuk memastikan pengendalian lalu lintas berjalan lancar,” ujar Didik dalam wawancaranya dengan Jurnalis Radio Andika.

Setelah uji beban selesai, jembatan akan dipasangi portal setinggi 2,1 meter untuk membatasi akses kendaraan berat. Rute alternatif telah disiapkan bagi bus dan truk yang melintas dari Surabaya menuju Tulungagung, melewati Jalan Mayor Bismo – Jalan Diponegoro – Jalan Ahmad Yani – Burengan – hingga ke Terminal Lama. Sebaliknya, kendaraan dari arah Tulungagung akan dialihkan melalui Jalan PB Sudirman – Yos Sudarso – Mayor Bismo.

Didik menambahkan, pengaturan terkait fungsi Terminal Tamanan akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode pembatasan.(son/rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini