KUBUS.ID – Musim kemarau membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan kulit. Cuaca panas dan paparan sinar ultraviolet (UV) yang intens dapat memicu berbagai masalah kulit, termasuk kulit kering hingga risiko kanker kulit. Dokter Emy Kusumaningsih, Sp.DVE, dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetika saat on air di Radio ANDIKA, mengingatkan pentingnya perlindungan dan perawatan kulit selama musim kemarau.
“Sinar UV, terutama saat kemarau, bisa merusak lapisan kulit jika tidak dilindungi dengan baik. Salah satu dampaknya yang paling serius adalah kanker kulit,” ujar dr. Emy.
Ia menekankan pentingnya penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30. Tak hanya perlindungan dari luar, dr. Emy juga mengingatkan agar menjaga kelembapan kulit dengan perawatan dasar yang tepat. Gunakan pelembap secara rutin, dan hindari sabun antiseptik karena bisa membuat kulit makin kering.
“Sunscreen wajib digunakan, bukan hanya saat di luar ruangan. Pilihlah yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing dan pastikan bahan-bahannya aman,” tambahnya.
Mandi pun perlu diperhatikan. dr. Emy menyarankan untuk mandi dengan air dingin dan tidak terlalu lama agar kelembapan alami kulit tidak hilang. Setelah mandi, segera keringkan tubuh dengan handuk secara singkat, lalu aplikasikan pelembap untuk menjaga hidrasi kulit.
Terkait nutrisi, dr. Emy menegaskan bahwa asupan makanan berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Menurutnya, kulit yang kekurangan nutrisi akan lebih cepat kering dan tampak keriput.
Ia menyarankan untuk memperbanyak konsumsi buah, air putih, serta menjaga pola makan seimbang. Dengan perlindungan dari dalam dan luar, kulit tetap dapat terjaga kesehatannya selama musim kemarau.(slv)