KUBUS.ID – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, aktivis lingkungan Kediri Raya melakukan aksi tanam 200 pohon. Aktivis tersebut terdiri dari Relawan Nusantara, Yayasan Hijau Daun Mandiri, GPA SMK Canda Bhirawa Pare, Bhimapala SMK Bhakti Mulia Pare, L2AG SMKN 1 Plosoklaten, PASMEK1NG SMKN 1 Ngasem, KALDERA SMAN 1 Pare, dan Forum Kali Brantas. Aksi tanam pohon dilakukan di Bantaran Sungai Bruno masuk wilayah Lereng Gunung Wilis, Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Aksi kolaborasi ini mengusung tema ‘Hijaukan Hati, Pulihkan Bumi – Satu Pohon Hari Ini, Seribu Harapan Untuk Bumi’. Tema tersebut diangkat karena untuk menyadarkan masyarakat agar menjaga kelestarian bantaran sungai dari ancaman perubahan tata guna lahan bantaran sungai. Diketahui, aksi ini dihadiri oleh 150 pemerhati lingkungan se-Kediri Raya.
Ketua Pelaksana Aksi dari Relawan Nusantara, Arik Charista Ahmad mengatakan aksi ini merupakan rangkaian penanaman 10 ribu pohon di delapan wilayah di Indonesia. Aksi ini berkolaborasi bersama masyarakat, pelajar, dan komunitas. Menurut Arik, aksi ini bertujuan untu menjaga dan melestarikan alam dari ancaman lajunya krisis iklim dan pendidihan global.
“Aksi ini merupakan kolaborasi dari semya elemen, untuk melakukan penanaman pohon, guna melestarikan alam,” kata Arik, Minggu (15/6/2025).
Aksi diawali dengan penanaman 200 pohon di sepanjang bantaran Sungai Bruno yang terdiri dari 75 pohon pule, 50 pohon trembesi, dan 75 pohon ficus. Aksi diakhiri dengan makan sehat bersama, dengan konsep Zero Waste dengan menu nasi, empal goreng, dan tumis wortel buncis yang beralas daun pisang guna mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk mencegah krisis iklim.
“Pemukiman dan industri yang berada di bantaran sungai telah berkontribusi pada perubahan tata guna lahan sehingga mengancam ekosistem sungai. Maka perlu aksi kolaborasi secara konkrit, salah satunya dengan cara menanam pohon di bantaran sungai untuk mengembalikan fungsi bantaran sungai sebagaimana mestinya sehingga ekosistem perairan terlindungi. ” ujar Chandra Iman Asrori, peserta penanaman dari Forum Kali Brantas.(atc/slv)