KUBUS.ID – Pertumbuhan anak adalah salah satu hal yang paling diperhatikan oleh para orang tua. Tak hanya tinggi badan, aspek kesehatan secara keseluruhan juga menjadi prioritas utama. Menurut dr. Ian Suteja, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, ada tiga faktor kunci yang harus diperhatikan agar anak bisa tumbuh tinggi dan sehat: asupan nutrisi yang tepat, aktivitas fisik yang rutin, serta waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga hal tersebut:
- Perhatikan Asupan Nutrisi
Nutrisi yang baik merupakan pondasi utama dalam proses tumbuh kembang anak. Menurut dr. Ian, orang tua harus memastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup, terutama protein hewani. Protein hewani, seperti yang ditemukan dalam daging, telur, susu, dan ikan, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel dan jaringan. Ini membuat protein hewani menjadi sumber yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati.
Meski begitu, bukan berarti protein nabati seperti dari tempe, tahu, atau kacang-kacangan harus dihindari. Kombinasi keduanya tetap penting untuk mendukung pertumbuhan. Namun, perlu diingat bahwa beberapa jenis protein nabati memiliki kandungan asam amino tertentu yang lebih rendah, sehingga perlu disandingkan dengan sumber protein lainnya untuk mencukupi kebutuhan tubuh.
Selain protein, anak juga memerlukan vitamin dan mineral penting, seperti vitamin D dan kalsium. Vitamin D membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh, sementara kalsium sangat penting untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang. Kekurangan salah satu dari dua nutrisi ini dapat menghambat pertumbuhan tulang anak.
- Dorong Anak Aktif Bergerak dan Berolahraga
Aktivitas fisik memegang peran besar dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan anak. dr. Ian menjelaskan bahwa olahraga tertentu bisa merangsang pertumbuhan tulang, terutama jika dilakukan secara rutin dan menyenangkan bagi anak.
Jenis olahraga yang direkomendasikan termasuk berlari, melompat, berenang, atau bersepeda. Aktivitas ini tidak hanya menguatkan otot dan tulang, tetapi juga membantu melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme tubuh. Saat anak aktif bergerak, tubuh mereka akan lebih efektif dalam menyerap nutrisi dan memproduksi hormon pertumbuhan.
Penting bagi orang tua untuk tidak hanya menyuruh, tetapi juga menjadi contoh dan teman bergerak bagi anak. Ajak anak bermain di luar rumah, buat aktivitas fisik jadi bagian dari rutinitas harian, dan hindari kebiasaan pasif seperti duduk terlalu lama di depan layar.
- Pastikan Anak Tidur Cukup dan Berkualitas
Tidur yang cukup dan berkualitas juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak. Menurut dr. Ian, saat anak tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone) yang berperan besar dalam proses tumbuh kembang.
Produksi hormon ini paling tinggi terjadi antara pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk sudah berada dalam fase tidur nyenyak saat waktu tersebut tiba. Idealnya, anak mulai bersiap tidur sejak pukul 20.30 atau paling lambat pukul 21.00 agar bisa masuk ke fase tidur dalam sekitar 1-2 jam berikutnya.
Kurangnya tidur, terutama tidur malam yang terganggu, bisa menghambat produksi hormon pertumbuhan. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga bisa mempengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan sistem imun anak.
Agar anak bisa tumbuh tinggi dan sehat, orang tua tidak cukup hanya mengandalkan faktor genetik. Pola makan yang baik, aktivitas fisik yang rutin, dan tidur yang cukup adalah kunci utama yang bisa diupayakan sejak dini. Dengan membentuk kebiasaan sehat sejak kecil, anak akan memiliki fondasi fisik dan mental yang kuat untuk masa depan.
Ingatlah bahwa proses pertumbuhan adalah investasi jangka panjang. Apa yang ditanam hari ini akan menentukan kualitas hidup anak di masa mendatang. (thw)
Sumber: cnnindonesia.com