
KUBUS.ID – Sebanyak 28 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang hingga kini belum ditemukan, diduga kuat terperangkap di dalam bangkai kapal yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Untuk mengungkap kebenaran dugaan tersebut, Tim SAR gabungan menerjunkan tim penyelam dan mengerahkan teknologi pemindai bawah air.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi informasi terkait keberadaan objek bawah laut yang dicurigai sebagai bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
“Objek tersebut terdeteksi pada kedalaman 40 hingga 50 meter di bawah permukaan laut, dan posisinya bergeser sekitar 1 hingga 1,2 nautical mile dari lokasi terakhir kapal hilang kontak,” ujar Eko pada Minggu 6 Juli 2025.
Untuk memastikan identifikasi bangkai kapal dan mencari kemungkinan adanya korban yang terperangkap di dalamnya, tim SAR akan mengerahkan Remotely Operated Vehicle (ROV) serta melakukan penyelaman langsung oleh tim khusus.
“Penyelam akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, dari palka ke palka, serta menelusuri benda, barang, dan seluruh ruang di kapal,” jelas Eko.
Total dari 22 personel penyelam yang dikerahkan, hanya 15 orang yang dinyatakan siap secara medis. Sementara tujuh lainnya yang tidak lolos medical check-up akan dialihfungsikan sebagai tenaga pendukung di darat.
Meski peralatan dan personel sudah disiapkan, kondisi cuaca dan laut di lokasi pencarian masih menjadi kendala utama.
Sebelumnya, pada hari ketiga pencarian Tim SAR gabungan telah mendeteksi objek mencurigakan yang memiliki kemiripan tinggi dengan struktur KMP Tunu Pratama Jaya.
Lokasi penemuan berada dalam radius 1 hingga 1,2 mil laut dari titik awal kapal dilaporkan tenggelam. Berdasakan konfirmasi lokasi dan penguatan personel serta peralatan, Basarnas dan tim gabungan kini memasuki tahapan krusial pencarian yaitu penyelaman dan pemeriksaan internal bangkai kapal. (far)