
KEDIRI — Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyerahkan langsung bantuan sosial kepada empat warga yang membutuhkan pada Selasa, 8 Juli 2025. Bantuan tersebut berupa alat bantu mobilitas, biaya hidup, dan paket sembako.
Penyerahan dilakukan langsung di rumah masing-masing penerima sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Salah satu warga penerima adalah Erika, anak perempuan asal Kelurahan Ngletih yang mengalami cerebral palsy sejak bayi.
Erika menerima sepatu ortopedi Knee-Ankle-Foot Orthosis (KAFO) guna membantunya berjalan. Selama ini, Erika kesulitan beraktivitas karena kondisi fisiknya. Ia juga belum kembali bersekolah karena suasana hatinya yang fluktuatif.
“Dulu sempat TK dan SD, tapi sekarang tidak mau sekolah karena tidak cocok dengan teman-temannya. InsyaAllah nanti akan disekolahkan lagi,” ujar Riyanti, ibu Erika.
Tak hanya memberikan sepatu KAFO, Erika juga akan mendapatkan pendampingan agar bisa menggunakan alat bantu tersebut secara optimal. Wali Kota Vinanda juga menginstruksikan Dinsos untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar Erika bisa melanjutkan pendidikan melalui jalur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang lebih fleksibel.
“Kalau sekolah formal belum cocok, PKBM bisa jadi alternatif. Yang penting Erika tetap bisa belajar sesuai kemampuannya,” ujar Mbak Wali.
Selain Erika, bantuan biaya hidup juga diberikan kepada Sukirno, warga Kelurahan Betet yang berprofesi sebagai pedagang mainan keliling. Ia menerima bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan selama 11 bulan (Februari–Desember 2025), dengan total Rp 2.200.000.
Bantuan serupa juga disalurkan kepada Supriyadi, warga Ngletih yang mengalami disabilitas mental dan hidup dalam keterbatasan. Ia menerima bantuan selama enam bulan, dengan total Rp 1.200.000.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Paulus Luhur, menambahkan bahwa bantuan itu bersifat darurat diperuntukkan bagi warga yang mengajukan langsung melalui surat kepada Wali Kota. Total 44 warga menerima bantuan tahap ini, terdiri dari 14 alat bantu disabilitas dan 30 bantuan biaya hidup.
“Setelah surat diterima, kami lakukan survei dan assessment. Kalau terbukti layak, bantuan akan segera diberikan,” jelas Paulus. (atc)