Beranda Gaya Hidup Penyebab Rambut Rontok yang Paling Sering Ditemukan Dokter di Klinik

Penyebab Rambut Rontok yang Paling Sering Ditemukan Dokter di Klinik

32

KUBUS.ID – Rambut bukan hanya sekadar pelindung kulit kepala, tetapi juga menjadi bagian penting dari penampilan dan rasa percaya diri. Tak heran jika banyak orang merasa cemas ketika mengalami rambut rontok berlebihan. Bagi sebagian orang, kerontokan rambut dapat membuat rambut tampak menipis, sulit diatur, hingga akhirnya menimbulkan kebotakan. Kondisi ini menjadi alasan utama pasien datang berkonsultasi ke dokter kulit atau klinik kecantikan.

Menurut dr. Agnes Nindia, MS.c, Sp.DVE, FINSDV, FAADV, spesialis dermatologi, ada beberapa penyebab kerontokan rambut yang paling sering ia temui di klinik. Faktor tersebut meliputi stres, penyakit sistemik, perubahan hormon, hingga kekurangan nutrisi.

Stres: Pemicu Utama yang Sering Terabaikan

Stres yang dialami seseorang tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan. Salah satunya adalah gangguan pada siklus pertumbuhan rambut.

“Ketika seseorang mengalami stres, regulasi tubuh menurun. Hal ini bisa menghambat siklus pertumbuhan rambut, sehingga rambut lebih cepat rontok,” jelas dr. Agnes.

Kondisi ini sering dialami oleh orang yang sedang menghadapi tekanan pekerjaan, masalah pribadi, hingga kelelahan berkepanjangan. Kerontokan akibat stres biasanya bersifat sementara, namun bila dibiarkan, dapat berkembang menjadi masalah serius.

Penyakit Sistemik yang Memicu Kerontokan Rambut

Selain stres, penyakit sistemik juga dapat menjadi pemicu rambut rontok. Beberapa di antaranya adalah:

  • Penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.
  • Gangguan tiroid, baik hipotiroid maupun hipertiroid, yang dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan kesehatan rambut.

Kedua kondisi ini sering kali menimbulkan kerontokan yang cukup parah dan membutuhkan penanganan medis jangka panjang.

Peran Nutrisi dalam Kesehatan Rambut

Kesehatan rambut juga sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Menurut dr. Agnes, kekurangan zat gizi tertentu dapat memperburuk kerontokan rambut. Beberapa nutrisi penting yang sering kali kurang terpenuhi antara lain:

  • Zat besi, yang berperan dalam pembentukan sel darah merah untuk mengalirkan oksigen ke folikel rambut.
  • Vitamin D, yang mendukung pertumbuhan rambut melalui folikel.
  • Zink, mineral penting yang berfungsi dalam regenerasi sel dan perbaikan jaringan, termasuk folikel rambut.

Kekurangan nutrisi ini biasanya terjadi pada orang yang menjalani diet ketat, memiliki pola makan tidak seimbang, atau sedang dalam kondisi kesehatan tertentu.

Kerontokan Rambut Akibat Faktor Hormonal

Salah satu jenis kerontokan rambut yang paling sering ditemui adalah androgenetik alopesia, yaitu kebotakan yang dipengaruhi oleh faktor hormonal. Kondisi ini bisa dialami oleh pria maupun wanita, dengan pola kebotakan yang khas.

  • Pada pria, kebotakan biasanya dimulai dari dahi bagian depan atau tengah kepala.
  • Pada wanita, kebotakan sering terlihat sebagai penipisan rambut merata di bagian atas kepala.

Menurut dr. Panji Respati, Sp.DVE dari Klinik ERHA Ultimate, androgenetik alopesia terjadi karena adanya pengaruh hormon androgen. Beberapa orang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap hormon ini, sehingga lebih rentan mengalami kebotakan meski di usia muda.

Solusi Medis Modern untuk Rambut Rontok

Seiring perkembangan teknologi medis, kini tersedia berbagai metode pengobatan untuk mengatasi kerontokan rambut. Salah satu inovasi terbaru adalah ARCHE teknologi ISC, yang mampu menghasilkan chitosan bermolekul rendah.

Dr. Agnes menjelaskan bahwa penggunaan teknologi ARCHE telah terbukti efektif dalam menangani berbagai kasus kerontokan, termasuk androgenetik alopesia yang selama ini dianggap sulit diatasi. Teknologi ini membantu merangsang pertumbuhan rambut baru sekaligus memperkuat rambut yang masih ada.

Kapan Harus ke Dokter?

Kerontokan rambut sebenarnya normal bila jumlahnya sekitar 50–100 helai per hari. Namun, bila jumlahnya lebih banyak, rambut terlihat semakin tipis, atau bahkan muncul pola kebotakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan penyebab kerontokan dan metode perawatan yang sesuai. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, hingga memberikan terapi yang dipersonalisasi.Kerontokan rambut dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari stres, penyakit sistemik, kekurangan nutrisi, hingga faktor hormonal. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat dikendalikan.

Perkembangan teknologi medis seperti ARCHE teknologi ISC memberikan harapan baru bagi penderita kerontokan rambut untuk kembali memiliki rambut yang sehat, tebal, dan kuat.

Source: kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini