
Mojokerto, (KUBUS.ID) – Sejumlah sekolah di Kota Mojokerto mengembalikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah menemukan menu yang disuplai beraroma tidak sedap dan dinilai tidak layak santap. Salah satu sekolah yang melaporkan temuan tersebut adalah SD Muhammadiyah Plus di Jalan Taman Siswa, Kelurahan Purwotengah, Kecamatan Kranggan.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Plus, Rosdliyah menjelaskan kronologi awal ditemukannya menu yang tidak layak konsumsi tersebut. Menurutnya, kecurigaan bermula ketika salah satu guru mencicipi kuah bakso yang menjadi bagian dari menu MBG hari itu. Paket menu terdiri dari bakso, nasi, mie, tahu putih, dan jeruk.
“Guru mencicipi kuah bakso yang dimasukkan ke cup plastik. Setelah dicicipi memang rasanya agak kecut. Sudah ada beberapa siswa yang makan, tapi tidak sampai habis,” ujarnya.
Mengetahui kondisi tersebut, pihak sekolah langsung melaporkan temuan itu kepada pengelola SPPG Purwotengah serta Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.
“Banyak yang tidak dimakan. Kata pengelola besok diganti dengan menu keringan. Jadi besok dobel. Ada 299 siswa yang menerima MBG,” tambah Rosdliyah.
Pantauan di lokasi, makanan MBG yang tidak dimakan siswa terlihat ditumpuk di pendopo depan sekolah. Paket tersebut dikemas dalam wadah ompreng yang masih terikat tali rafia. Ketika wadah dibuka sedikit, tercium bau kurang sedap yang cenderung kecut.
Informasi di lapangan menyebutkan bahwa suplai MBG ke SD Muhammadiyah Plus berasal dari SPPG Purwotengah, dan keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa sekolah lain yang mendapatkan suplai dari titik tersebut.
Pengelola SPPG Purwotengah, Heri Kiswanto, membenarkan adanya masalah dalam menu yang disalurkan. Ia mengakui bahwa kesalahan terjadi pada proses pengemasan makanan.
“Iya, mohon maaf. Itu menunya kuah dan bakso dicampur terus masih panas lalu ditutup. Penyebab kecutnya di situ. Harusnya bakso dan kuah dipisah,” jelas Heri.
Heri mengaku telah menerima sejumlah komplain dari sekolah lain seperti TK Bhayangkari, SDN Gedongan 1, dan SD Katolik. Ia memastikan bahwa pihaknya akan mengganti paket MBG untuk semua sekolah yang terdampak.
“Besok diganti, keringan dua dan makanan ringan satu. Tadi saya tawarkan pengganti hari ini tapi tidak mau, mintanya keringan besok,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak sekolah dan pengelola MBG memastikan bahwa tidak ada laporan siswa mengalami gangguan kesehatan, namun evaluasi distribusi makanan akan segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. (far)
































