KUBUS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatat terdapat 4 orang meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada kurun waktu lima bulan terakhir. Angka tersebut didapat dari 266 kasus orang yang terjangkit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro mengatakan hingga Rabu, 29 Mei 2024 terdapat 4 kasus kematian akibat DBD. Angka itu didapatkan dari 266 kasus dengan rincian, bulan Januari 42, Februari 64, Maret 60, April 58, dan Mei 42 kasus.
“Untuk kematian akibat DBD terjadi dalam kurun waktu bulan Februari, Maret dan April dengan kematian 4 orang. Memang tren bulan ini sudah mulai turun dengan 42 kasus,” kata Bambang kepada jurnalis Radio ANDIKA.
Meski begitu, Bambang mengaku jumlah kasus DBD tersebut masih terbilang turun dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 321 kasus dengan 3 kematian.
“Sebetulnya masih belum melampaui angka kasus DBD pada tahun lalu, dengan 321 kasus dan 3 kematian. Mudah-mudahan tidak sampai naik,” terangnya.
Penyakit yang penularannya sangat cepat ini, kata Bambang dipicu dengan sifat nyamuk yang cepat berpindah namun masih dalam satu area lokasi yang sama, seperti penularan di area rumah atau radius 500 meter dari titik awal.
Beberapa upaya untuk pencegahan seperti fogging juga telah dilakukan jika sudah benar-benar dibutuhan. Namun Bambang menyebut sejauh ini tindakan tersebut tidak terlalu efektif. Sebab, hanya membunuh nyamuk dewasa dan nyamuk yang terbang di lokasi temuan penyakit. Sementara, jentik nyamuk hanya bisa diberantas dengan menguras tempat penampungan air tersebut.
Untuk itu, Bambang meminta masyarakat selalu mewaspadai adanya panyakit demam berdarah dengue atau DBD ini.
“Dari catatan kami kasus ini terbanyak ada di wilayah Kecamatan Ngasem, Pare dan Plosoklaten. Untuk itu tetap waspada dan lakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar,” tandasnya.(sya/adr)