KUBUS.ID – Hari kedua Capacity Building dan Media Gathering di Jogjakarta hari ini, digelar di Desa Penting Sari Jogjakarta. Dalam acara ini, Firman Herianto, Ekonom Ahli dari KPwBI Provinsi Jawa Timur, memaparkan strategi pengendalian inflasi di wilayah Jawa Timur. Firman menjelaskan bahwa strategi pengendalian inflasi di Jawa Timur berfokus pada beberapa kunci utama, yaitu penguatan produktivitas klaster pangan, optimalisasi belanja daerah, serta digitalisasi transaksi.
Penguatan klaster pangan dilakukan melalui sinergi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas komoditas seperti beras, cabai, dan bawang merah. Selain itu, KPwBI juga mendorong pemerintah daerah untuk mengoptimalkan belanja publik, terutama dalam mendukung ekonomi domestik.
Program P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) dan penggunaan KKI (Kartu Kredit Indonesia) di sektor pemerintah merupakan langkah konkret dalam mendukung hal ini. Firman juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam strategi pengendalian inflasi. Acara ini juga menyoroti peran penting BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) sebagai offtaker dalam penyerapan hasil produksi dari klaster pangan. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pasokan dan stabilitas harga.
Strategi implementasi program ini juga mencakup perluasan warung TPID (Toko Pengendalian Inflasi Daerah) yang berfungsi sebagai pusat distribusi dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok di daerah-daerah. Firman Herianto menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Timur.(ssi/slv)