KUBUS.ID-Balap liar yang semakin marak, dijadikan ajang adu gengsi bagi para remaja. Namun, hal ini tentunya menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan para orang tua yang mempunyai anak menginjak usia remaja.
Kata Psikolog RSUD Gambiran Kota Kediri, KRISTIKA S. Psi, M. Psi, pada masa remaja seseorang ingin mencari eksistensi, sehingga tidak jarang remaja terjerumus ke dalam ranah negatif seperti aksi balap liar dan aksi perang sarung. Aksi balap liar sendiri merupakan bentuk kegagalan remaja dalam mengontrol perilaku, lantaran mereka sebenarnya menyadari, jika aksi tersebut membahayakan bagi dirinya dan orang lain, namun tetap dilakukan.
Sehingga peran berbagai elemen sangat dibutuhkan mulai dari pemerintah, kepolisian, orang tua dan remaja itu sendiri. Orang tua bisa melakukan pengawasan pada jam rawan, melibatkan anak dalam kegiatan positif, serta melakukan pendekatan fisik dan psikis pada anak. Sementara pemerintah dan kepolisian juga harus bertindak tegas atas kasus ini seperti dengan peraturan jam malam dan patroli rutin. (rif/adr)