Beranda Religi Antara Ujian Hidup dan Pertolongan Allah

Antara Ujian Hidup dan Pertolongan Allah

1000
ilustrasi foto: pexels.com

KUBUS.ID – Setiap manusia pasti menghadapi cobaan dalam hidup, baik berupa harta, keturunan, atau kesehatan tubuh. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ 

Artinya: “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS al-Baqarah: 155).

Ketika seseorang merasa kesulitan, penting untuk diingat bahwa pertolongan Allah SWT itu nyata dan bisa datang kapan saja. Yakinlah bahwa di balik setiap kesulitan, terdapat kemudahan, dan setelah kesempitan ada kelapangan. Allah SWT menguji hamba-Nya untuk melihat sejauh mana mereka percaya dan berserah diri kepada-Nya.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu dekat dengan Allah dalam segala keadaan, baik suka maupun duka. Dalam kesulitan, kita diminta untuk terus memohon pertolongan-Nya, karena hanya Allah yang memiliki kendali atas segala urusan. Ujian yang diberikan-Nya bukan untuk menyusahkan, melainkan untuk menguji iman kita.

Kisah-kisah dalam sejarah para nabi menunjukkan betapa luar biasanya pertolongan Allah SWT. Nabi Musa, misalnya, yang memecah laut dengan tongkatnya, atau tongkat yang berubah menjadi ular dan kembali menjadi tongkat setelah menelan semua sihir para ahli sihir. Semua itu adalah kekuasaan Allah yang tak terbatas.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu mengucapkan kalimat “Hasbunallah wanikmal wakil” (Cukuplah Allah sebaik-baik penolong dan pelindung), yang diucapkan Nabi Ibrahim ketika berada dalam api yang panas dan Nabi Muhammad SAW saat menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya. Kalimat ini menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah sangat dekat bagi mereka yang tawakal dan percaya kepada-Nya.

Melalui ujian hidup, Allah SWT mengingatkan kita akan keterbatasan kita sebagai manusia dan kebesaran-Nya. Dengan selalu mengingat-Nya dalam setiap keadaan, kita akan merasakan ketenangan dan pertolongan-Nya.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, dan kepada-Mu aku percaya sepenuh hati, dan hanya kepada Engkau-lah aku kembali dan untuk-Mulah aku berjuang. Ya Allah, aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau dan aku mohon agar Engkau tidak menyesatkan diriku. Engkau adalah Zat Yang Hidup yang tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia semuanya akan mati.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, hidup kita akan lebih berarti jika selalu berserah dan bergantung hanya pada Allah SWT, Sang Penolong yang Maha Kuasa.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini