KUBUS.ID – Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengusulkan program trade in sebagai solusi untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg, terutama bagi peternak. Program ini akan memungkinkan pengguna untuk menukar tabung gas 3 kg dengan tabung gas 5 kg secara gratis.
Dalam dialog kampanye di Wisata Pancar Wonotirto, Desa Gayam Kecamatan Gurah pada Rabu (9/10), Mas Dhito menjelaskan bahwa beberapa sektor, seperti perhotelan, restoran, dan peternakan, tidak diperbolehkan menggunakan tabung gas bersubsidi. “Sektor peternakan adalah yang paling banyak menyerap gas melon,” katanya.
Usman, seorang peternak ayam dari Desa Sumberagung, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi peternak akibat larangan penggunaan gas melon. “Sekarang, hampir 80 persen peternak di Kecamatan Plosoklaten gulung tikar karena biaya modal yang tinggi,” keluhnya.
Usman, yang memiliki 12.000 ayam ternak, menghabiskan hingga 16 tabung elpiji melon per hari. Ia menegaskan bahwa tanpa gas subsidi, usahanya tidak akan bertahan. “Jika harus beralih ke non-subsidi, jelas bangkrut,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Mas Dhito menegaskan pentingnya merumuskan strategi untuk mengatasi masalah ini. “Kita akan atur ulang sistem penggunaan tabung gas melon di sektor pertanian dan menata sistem penyaluran dari agen ke pangkalan,” tambahnya.
Dengan adanya program trade in dan pengaturan yang lebih baik, diharapkan kebutuhan peternak dapat terpenuhi tanpa mengganggu pasokan gas bagi masyarakat. Mas Dhito berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan usaha peternak di Kabupaten Kediri.(atc/adr)