Beranda Gaya Hidup Berapa Jumlah Kalori di Balik Nikmat ‘Kriuk’ Kerupuk?

Berapa Jumlah Kalori di Balik Nikmat ‘Kriuk’ Kerupuk?

3499

KUBUS.ID — Kerupuk seolah jadi makanan wajib bagi sebagian besar orang Indonesia. Katanya, kurang afdal rasanya makan tanpa kerupuk.

Tapi, tunggu dulu. Sebenarnya ada bahaya di balik nikmatnya kriuk kerupuk.

Kerupuk bukan makanan atau camilan yang ramah kesehatan. Konon, ada segudang masalah yang mengintai jika Anda terlalu banyak makan kerupuk.

Dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata mengatakan bahwa pada dasarnya, kerupuk sama seperti makanan lain yang digoreng. Jika Anda tahu batasan, maka tak akan ada dampak kesehatan signifikan yang dialami.

Tapi, beda cerita jika Anda terlalu banyak atau sering makan kerupuk.

“Sesekali saja tidak masalah, tapi jangan sampai terlalu sering atau terlalu banyak makan kerupuk,” kata Johanes saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Tapi, yang dimaksud dengan ‘terlalu banyak’ itu seperti apa? Johanes mencontohkan, misalnya harus selalu ada kerupuk yang mendampingi setiap kali makan, berapa pun jumlahnya. Kebiasaan ini jelas tidak diperbolehkan.

“Makan berat dua atau tiga kali sehari, terus selalu ada kerupuk di makanannya. Jadi sehari bisa makan berapa kerupuk coba. Itu tidak boleh, karena jumlahnya banyak. Tidak boleh juga makan kerupuk sekali-sekali, tapi jumlahnya banyak,” kata dia.

Sebagai contoh, satu keping kerupuk putih atau yang dikenal dengan sebutan kerupuk mawar rata-rata mengandung kalori sebanyak 65 kkal sebelum digoreng.

Sebanyak 30 persen dari kalori tersebut berasal dari lemak. Sementara 60 persennya berasal dari karbohidrat. Sisanya diisi oleh protein.

Kerupuk mawar biasa terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka, air, dan bumbu penyedap. Jangan lupakan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng kerupuk dan membuatnya jadi kriuk.

Kalori kerupuk melonjak gara-gara digoreng

Proses penggorengan, lanjut Johanes, membuat kandungan kalori kerupuk melambung tinggi.

“Yang membuat kerupuk jadi tidak sehat itu, ya, proses penggorengannya yang membuat kandungan lemak dan kalori kerupuk melambung tinggi,” ujar Johanes.

Kalori pada sekeping kerupuk mawar yang semula berjumlah hanya 65 kkal bisa melonjak jadi 200-300 kkal per keping.

Ditambah lagi minyak sawit yang umumnya digunakan untuk menggoreng kerupuk. Minyak sawit sendiri dikenal sebagai salah satu minyak dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi.

Tak heran jika kemudian berbagai masalah kesehatan bisa muncul seperti berikut:

– obesitas,

– sindrom metabolik,

– penyakit kardiovaskular,

– kolesterol tinggi,

– diabetes tipe 2,

– perlemakan hati,

– kanker.

Selain kandungan lemak jenuh yang tinggi, lanjut Johanes, kerupuk juga memiliki kadar natrium yang cenderung tinggi.

“Padahal lauk-pauk sudah mengandung garam, asupan natrium malah berlebihan. Ini bisa mengganggu kesehatan. Jadi hindari makan kerupuk setiap kali makan,” kata dia mengimbau.

Sumber : cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini