KUBUS.ID – Mahkamah Etik Pegawai Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) telah menggelar sidang etik terhadap Zainul Maarif, usai melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
Hasil sidang menyatakan bahwa Zainul Maarif selaku Dosen Unusia terbukti melanggar etik dan mengundurkan diri dari jabatannya.
“Sidang memutuskan bahwa yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran etik dan menyatakan mundur sebagai pegawai Unusia. Pernyataan mundur ini disampaikan secara tertulis oleh yang bersangkutan pada tanggal 19 Juli 2024,” jelas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Dwi Putri dikutip dari siaran persnya, Sabtu (20/7/2024).
Dia mengatakan Zainul Maarif telah mengkonfirmasi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Mahkamah Etik tentang seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan di Israel. Mulai dari pemberangkatan, kegiatan di Israel hingga pulang.
Mahkamah Etik Pegawai Unisia pun menyimpulkan bahwa aktivitas Zainul Maarif ke Israel merupakan undangan pribadi dan tidak memiliki sangkut paut sama sekali dengan Unusia. Adapun Zainul menggunakan atribut Unusia tanpa meminta dan mendapat persetujuan Pimpinan Unusia.
Selain itu, tindakan dan perbuatan Zainu ke Israel tidak mewakili sikap Unusia dan justru bertolak belakang. Dwi menyebut tindakan Zainul berdampak negatif terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tempat yang bersangkutan bekerja.
Ketiga, tindakan Zainul menunjukkan tidak adanya kepekaan dan sensibilitas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
“Tindakan tersebut juga dapatdimaknai melegitimasi perbuatan rezim Israel terhadap warga Palestina, yang bertentangandengan sikap resmi Jamâiyah Nahdlatul Ulama yang mendukung perjuangan warga Palestina,” tutur Dwi.
Sebelumnya, pertemuan lima pemuda Nahdliyin itu viral dan membuat heboh publik Tanah Air. Bukan tanpa alasan, Israel merupakan negara penjajah yang sampai saat ini masih melakukan pembantaian terhadap warga Palestina.
Foto pertemuan pemuda NU dengan Presiden Israel itu sempat viral di media social dan mendapat banyak kecaman publik
Diketahui, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan pihaknya akan memanggil lima tokoh muda Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar Gus Ipul, Senin (15/7/2024).(adr)
Sumber: liputan6.com