Beranda Gaya Hidup Bukan Beri HP, Begini Cara Tepat Atasi Anak Tantrum

Bukan Beri HP, Begini Cara Tepat Atasi Anak Tantrum

1070

KUBUS.ID — Beberapa orangtua lebih memilih menggunakan gawai (screen time) sebagai cara untuk menenangkan anak yang tantrum. Ketika anak sedang menangis atau mengamuk, mereka sigap menyetel tontonan kesukaan sang anak sampai periode tantrum selesai.

Padahal, menurut psikolog Gloria Siagian M.Psi., periode tantrum pada anak adalah waktu yang tepat bagi ayah dan ibu untuk memberi mereka pelajaran berharga.

“Sebenarnya, orangtua kasih screen time supaya anaknya cepat berhenti. Padahal sebenarnya ini momen penting buat orangtua untuk mengajari anak meregulasi emosi,” papar dia di Gramedia World BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Ada beragam alasan mengapa anak mengalami tantrum, misalnya perasaan kantuk, lapar, atau marah karena tidak diberikan apa yang diinginkan.

Bagi yang tidak bisa langsung menuruti apa yang diminta anaknya, cara menenangkan tantrum adalah dengan menemani mereka.

“Mungkin orangtua bisa juga bilang ‘iya mama atau papa tahu kamu capek, lapar, atau sedih karena enggak dapat yang kamu mau. Ya sudah mama atau papa temanin’,” terang Gloria yang juga akrab disapa Anggi.

Namun, orangtua juga perlu melihat kebiasaan anak-anaknya. Jika mereka senang dipeluk, cara lain untuk mengatasi tantrum adalah memeluk sang buah hati.

Sambil dipeluk, bisa juga ayah atau ibu mengelus tubuh anaknya agar emosi yang mereka rasanya mereda karena merasa tenang.

Menurut Gloria, cara-cara tersebut lebih tepat dilakukan karena pemberian screen time saat anak tantrum berdampak pada kepribadian mereka saat dewasa nanti.

 “Kalau lansung kasih screen time, itu tidak mengajarkan anak ketika kecewa harus melakukan apa,” ucap dia.

Gloria melanjutkan, pemberian screen time dapat diibaratkan sebagai shortcut atau jalan pintas dalam menangani emosi yang sedang terjadi.

“Ketika anak-anak sudah besar dan merasa ada yang tidak enak pada dirinya, yang biasa langsung dikasih screen time akan mencari jalan lain,” ungkap dia.

“Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah memahami apa yang terjadi terhadap dirinya. Lalu, nanti dia bisa tahu dirinya siap untuk melakukan apa (untuk mengatasi perasaan itu),” sambung Gloria.

Sumber : kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini